Bengkulu- Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah pimpin High Level Meeting (HLM) “Percepatan Investasi dan Pengembangan UMKM Provinsi Bengkulu tahun 2023” bersama Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu, dan para bupati dan wali kota se-Provinsi Bengkulu, di Bengkulu, Senin (27/2/2023).
Dikatakan bersama Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu, Pemprov Bengkulu saat ini telah membentuk Regional Investor Relations Unit (RIRU) dengan lebih mendetail diterjemahkan melalui Regional Association For Accelerating Sustainable Investment Activity (RAFFLESIA) untuk memacu dan mensinergikan agar investasi mulai menggeliat ekspor produk unggulan Bengkulu.
“Saya kira ini yang perlu kita optimalkan adalah kelembagaannya, bagaimana bersinergi dengan produk unggulan yang ada di kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu,” kata Gubernur Rohidin.
Rohidin mengatakan, Pemprov Bengkulu terus mendorong pengembangan Pelabuhan Pulau Baai sebagai gerbang ekspor impor kawasan Pesisir Barat Sumatera, termasuk bisa menjadi pintu keluarnya produk UMKM ke manca negara.
Untuk itu, dia meminta para bupati dan wali kota di Bengkulu, untuk terus membina UMKM di daerahnya agar naik kelas. Selain itu, menyampaikan investasi kepada investor melalui program RIRU RAFFLESIA bersama Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu.
“Makanya tadi kita minta bupati dan wali kota mempresentasikan apa potensi investasinya dan potensi UMKMnya. Agar ini nanti bisa difasilitasi oleh Bank Indonesia,” tambah Rohidin.
Kepala Bank Bengkulu Perwakilan Provinsi Bengkulu, Darjana mengatakan, HLM Percepatan Investasi dan Pengembangan UMKM Provinsi Bengkulu Tahun 2023 terdapat 2 sisi yang di sasar. Pertama terhadap investasi potensial di Bengkulu, sehingga diperlukan diskusi dan identifikasi bersama bupati dan wali kota, yang kemudian bisa dijadikan investasi potensial yang bisa dijual kepada para investor.
Yang kedua, terhadap potensi UMKM di daerah kabupaten/kota juga didorong agar dilakukan penguatan dengan pembinaan serta dukungan atau fasilitasi penyertaan untuk mendapatkan modal melalui program KUR dan UMi perbankan.
“Jadi, dari yang disampaikan para bupati dan kemudian dikuatkan gubernur, produk unggulan Bengkulu siap ekspor, yaitu kopi. Pasalnya, di Malaysia terdapat beberapa outlet kopi. Ini yang akan kita kuatkan,” ujarnya.
Selanjutnya produk perikanan karena ada 5.000 kilometer potensi laut Bengkulu. Disamping itu, Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu berharap kedepan ada produk-produk kreatif yang bisa diunggulkan, sehingga ke depan bisa sama-sama diekspor ke Mancanegara.(mc/min)