Bengkulu- Untuk meringankan beban penderitaan para korban banjir dan longsor di Sumut, Sumbar dan Aceh Nagroe Darussalam (NAD), Pemkot Bengkulu dibawah pimpinan Wali Kota Dedy Wahyudi menginisiasi gerakan bantuan kemanusian korban gempa Sumatera.
Wali Kota Bengkulu menyampaikan langkah ini bukan sekadar penyaluran bantuan materi, melainkan bentuk nyata solidaritas dan rasa persaudaraan antarwilayah. “Ini tentang empati, tentang bagaimana kita hadir untuk saudara-saudara kita yang sedang mendapat cobaan,” kata Dedy Wahyudi, di Bengkulu, Kamis (4/12/2025).
Ia mengatakan, Pemkot Bengkulu tidak bergerak sendiri. Seluruh elemen kota—mulai dari Forkopimda, pelaku usaha, pemangku kepentingan lainnya, hingga masyarakat—dilibatkan dalam penggalangan dana dan bantuan logistik untuk korban banjir Sumatera.
Bantuan yang terkumpul nantinya akan disalurkan bersama pemerintah kabupaten dan kota lain di Provinsi Bengkulu.
Penggalangan bantuan ini diharapkan mampu memberikan dukungan moral dan kebutuhan mendesak bagi warga yang kehilangan rumah dan harta benda akibat bencana.
Langkah ini juga kembali menegaskan bahwa semangat gotong royong tetap hidup, menjadi kekuatan yang menyatukan bangsa dalam masa-masa sulit.
Di balik kabar duka, inisiatif ini menjadi pengingat bahwa kepedulian sosial tidak pernah padam. Selama tangan-tangan yang mau membantu masih terulur, harapan akan selalu punya ruang untuk tumbuh kembali.
Seperti diketahui Wagub Bengkulu, Mian mengatakan, bantuan kemanusian untuk para korban banjir dan longsor Sumatera yang berhasil dikumpulkan Pemprov Bengkulu, akan disampaikan atau disalurkan kepada para korban banjir melalui Posko setempat pada 10 Desember 2025 mendatang.
Target Pemprov Bengkulu bantuan kemanusian korban banjir Sumatera paling sedikit Rp 3 miliar. Sumbangan ini diharapkan dapat dihimpun dari 10 pemkab dan pemkot, dan pihak lainnya serta masyarakat Bengkulu yang peduli bencana Sumatera.
