Pemkab Kepahiang Fasilitasi Pelaku Ekonomi Kecil Tingkatkan Produksi

oleh -611 Dilihat
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kepahiang, Linda Rospita memberikan sambutan pada acara fasilitasi pemberdayaan ekonomi keluarga aseptor KB dan sekaligus penyerahan bantuan alat penunjung produksi usaha kelompok.(Foto HB/Idris)
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kepahiang, Linda Rospita memberikan sambutan pada acara fasilitasi pemberdayaan ekonomi keluarga aseptor KB dan sekaligus penyerahan bantuan alat penunjung produksi usaha kelompok.(Foto HB/Idris)

Bengkulu-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) memfasilitasi kelompok pelaku ekonomi mikro di daerah ini untuk meningkatkan produksi usaha.

Hal ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan pengahasilan anggota pelaku ekonomi mikro yang tergabung dalam kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga akseptor (UPPKA) di Kabupaten Kepahiang, kata Kepala DPPKBP3A Linda Rospita kepada, wartawan di kantornya akhir pekan lalu.

“Ada empat kelompok pelaku usaha kecil yang mendapat bantuan sarana penunjang produksi. Kelompok UPPKA di Kampung KB Desa Taba Padang, Kampung KB Desa Batu Ampar, Desa Babakan Bogor dan Kampng KB Desa Bukit Menyan. Bantuan tersebut berupa mesin pengguling bumbu, mesin cutting sticker, oven, mesin pengering makanan (spiner), blender, kompor gas, mixer, mesin giling mie, tabung gas, timbangan, penggiling bubuk serta wajan,” ujarnya.

Diberikan bantuan alat penunjang produksi itu berdasarkan usulan dan menyesuaikan dengan kebutuhan kelompok menyesuaikan dengan keperluan produksi. Dia mengharapkan agar peralatan tersebut dapat digunakan secara kelompok, bukan untuk perorangan.

Dengan demikian dapat bermanfaat untuk menunjang produksi kelompok usaha, sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi kelompok keluarga akseptor KB.

Dikatakan Linda, bantuan sarana produksi tersebut alat teknolgi tepat guna (ATTG) disalurkan melalui Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk pelaku ekonomi bagi keluarga akseptor atau peserta KB.

UPPKA di daerah itu dengan beragam jenis produksi diminta untuk terus mengembangkan keterampilan serta kemampuan dalam menghadapi persaingan di tengah kemajuan teknologi. Selain kemasan yang menarik juga diperlukan keterampilan menggunakan jaringan pemasaran melalui online.

Kelompok UPPKA Kampung KB Desa Babakan Bogor terus mengembangkan jenis produksi, selain kopi bubuk asli yang telah merambah pasar luar Bengkulu. Kini sejak tiga tahun lalu kelompok pelaku ekonomi mikro tersebut kembangkan produksi “peyek daun kopi muda, stake lemeah dan stake rebung.

Koordinator Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS-PK) Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Edi Sofyan, mengatakan disalurkannya bantuan tersebut untuk menumbuh kembangkan usaha kelompok UPPKA agar mendorong produksi usaha kelompok peserta KB dalam meningkatkan ekonomi keluarga.

Selain itu, bantuan tersebut diharapkan dapat mengembangkan anggota kelompok baik ekonomi maupun meningkatkan keterampilan kelompok. “Dengan bantuan alat ini diharapkan dapat menumbuhkan jumlah anggota, agar berkembang dan meningkatkanya keluarga akseptor yang lain,” ujarnya.

Dengan demikian, nantinya jumlah kelompok UPPKA dapat bertambah dan berkembang baik dari aspek kualitas maupun kuantitas. Untuk mengetahui perkembangan atau progres usaha, kelompok pelaku ekonomi tersebut agar dapat membuat laporan keuangan usaha.(min)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.