Pemilik Rumah Makan di Bengkulu Keluhkan Harga Santan Kelapa di Tinggi Rp 30.000/Kg

oleh -51 Dilihat
Harga santan kelapa di Bengkulu tinggi Rp 30.000/kg, akibat pasokan kelapa bulat ke daerah ini terbatas.(Foto/Ist)
Harga santan kelapa di Bengkulu tinggi Rp 30.000/kg, akibat pasokan kelapa bulat ke daerah ini terbatas.(Foto/Ist)

Bengkulu- Meski Lebaran Idulfitri 1446 Hijriyah berlalu, tapi harga santan kelapa di sejumlah pasar tradisional di Kota Bengkulu, masih tinggi mencapai Rp 30.000/kg atau turun Rp 10.000/kg dari saat menjekang lebaran Rp 40.000/kg.

Kenaikan harga santan kelapa ini sangat dikeluhkan pemilik rumah makan karena mereka membutuhkan santan banyak untuk memasak gulai dan rendang.

Keterangan yang dihimpun di pasar tradisional Panorama, Kota Bengkulu, Senin (14/5/2025) menyebutkan, mahalnya harga santan kelapa karena stok kelapa bulat belakangan mengalami kelangkaan, sehingga harganya mencapai Rp 8.000-Rp 12.000/butir.

“Sekarang ini Mas, untuk mendapatkan kelapa bulat sulit dan harganya mahal, karena stok di Kota Bengkulu terbatas. Ini terjadi karena pasokan dari daerah penghasil kelapa ke pasar di Kota Bengkulu terbatas,” ujar Nangcik (45), penjual santan kelapa.

Ia mengatkan, kelangkaan stok kelapa bulat di Kota Bengkulu terjadi sejak bulan Ramadan lalu dan berlangsung hingga sekarang. “Sekarang ini untuk mendapatkan kelapa bulan 100-200 butir setiap minggu sulit, karena pasokan sedikit,” ujarnya.

Akibat pasokan kelapa bulan terbatas, maka harga santan kelapa mengalami kenaikan tajam dari semula hanya Rp 20.000 kini menjadi Rp 30.000/kg. Bahkan, pada saat menjelang Idulfitri lalu harganya mencapai Rp 40.000/kg.

Dijual ke Jakarta

Terbatasnya pasokan kelapa bulat ke Kota Bengkulu, diduga akibat kelapa dari Bengkulu dijual ke Jakarta, karenanya harganya lebih mahal dibanding dijual di daerah ini. Hal inilah yang menjadi penyebab tinggi harga santan kelapa di Bengkulu.

Selama ini, katanya pemasok kelapa bulat ke sejumlah pasar tradisional di Kota Bengkulu berasal dari daerah Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara dan beberapa kabupaten lain di daerah ini. Namun, belakangan ini kelapa dari daerah tersebut sebagian besar di jual ke Jakarta.

Dengan demikian, peraktis pasokan kelapa bula ke Kota Bengkulu berkurang dari biasanya. Sementara kebutuhan santan di daerah tinggi. “Sesuai hukum ekonomi jika stok terbatas dan permintaan tinggi maka harga akan meningkat,” tambah Dedy, penjual santan kelapa lainnya.

Kenaikan harga santan kelapa tersebut, aku seorang pemilik rumah makan di Kota Bengkulu, Yuli (35). Ia mengatakan, akibat harga santan kelapa tinggi menyebabkan biaya memproduksi gulan santan meningkat dari biasanya.

Dengan demikian, dia terpaksa menaikan harga lauk pauk gulai santan rata-rata Rp 2.000-Rp 5.000/porsi. Sebab, jika tidak dinaikan tidak mendapatkan untung lagi. “Ini terpaksa kita lakukan agar usaha rumah makan dapat bertahan,” ujarnya.

Yuli menambahkan, rata-rata gulai di rumah makanya menggunakan santan kelapa. Seperti gulai rebung, gulai pucuk lumai, ikan, ayam, daging dan gulai dusun lainnya. Dengan demikian kebutuhan santan kelapa setiap hari tinggi.

“Kalau gulai orang Bengkulu, khususnya dari Seluma, Manna dan Kaur (Semaku) rata-rata gulainya pakai santan, memang hobinya nyantan. Bingung kita, naik salah, nggak naik rugi sejak harga santan kelapa melijut,” ujarnya.

Ia mengaku aneh di Bengkulu banyak tanaman kelapa, tapi sekarang mendapatkanya sulit, khususnya kelapa tua dan harganya tinggi. Kelangkaan kelapa tua di Bengkulu, katanya bukan hanya dijual ke Jakarta, tapi kebanyakan kelapa di Bengkulu dipanen saat masih muda atau dogan.

“Kalau dogan sudah dari dulu banyak, masa gara-gara dijadikan dogan, kelapa tua sulit didapatkan di Bengkulu. Saya yakin kelapa kita banyak keluar,” tambahnya.

Reporter : Usmin

Editor : M Rareza Rebi Aldo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.