Bengkulu- Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, baru saja menggelar pemilihan duta generasi berencana (GenRe) tahun 2023. Pemilihan duta tersebut digelar sejak 01-03 Maret 2023 dengan adu kompetensi dalam berbagai keterampilan yang dikuti perwakilan pelajar dan mahasiswa dari seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu.
Master of Ceremony (MC) yang pada tahun 2022 sebagai Duta GenRe memulai acara melalui pengumuman juara pemenang yang membuat ruangan sejenak hening. Final pada Apresiasi Duta dan Jambore Ajang Kretivitas (ADU-JAK) kembali sontak riuh gemuruh tak terbendung setelah diumumkan finalis ADU-JAK hasil dewan juri.
Juara I finalis Duta GenRe 2023, kategori putra diraih, Denny Putra Febriansyah pelajar asal Kota Bengkulu, yaitu siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Sint Carolus. Kategori putri untuk juara I diraih Choirunnisa Asti M, anggota PIK Mahasiswi Universitas Bengkulu (Unib).
Sementara, untuk peringkat II kateogri putra diraih Sarni Arkan dan kategori putri Najla Qanitah yang keduanya merupakan pelajar SMA Negeri I Kabupaten Bengkulu Selatan (BS). Menempati juara III Duta GenRe 2023 diraih oleh Meytasa Hersatrio (putra) dan Zahra Khairani (putri) masing-masing pelajar Madrasyah Aliah Negeri (MAN) I dan Sekoah Menengah Kejuruan (SMK) Islam Terpadu (IT) Khairu Ummah Kabupaten Rejang Lebong.
“Sepenuhnya hasil pemilihan Duta GenRe merupakan hak dari dewan juri untuk memberikan penilaian yang objektif serta memutuskan siapa layak menjadi duta. Dan murni tidak ada intervensi pihak BKKBN Provinsi Bengkulu,” kata Pelaksanan Tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Drs. Zainin usai mengikuti final ADU JAK 2023, Jumat, (3/3/2023).
Dikatakan Zainin, digaungkannya program GenRe oleh pemerintah untuk memberikan pengetahuan kepada remaja tentang keterampilan hidup (life skill). Dengan pembekalan pengetahuan keterampilan hidup (life skills) yang memadai terhadap remaja, diharapkan remaja mampu melewati lima transisi kehidupan.
“Lima transisi kehidupan remaja yakni mampu mempraktikkan hidup bersih dan sehat, dapat melanjutkan pendidikan, remaja memulai berkarir, menjadi anggota masyarakat yang baik serta membangun keluarga yang berkualitas. Dan mereka harus terhindar dari triad krr yaitu: hubungan seksual sebelum menikah, menikah di usia dini dan penyalahgunaan narkotika psikotropika dan zat adiktif (napza), “tambah Zainin.
Ia menambakan, program GenRe merupakan strategi dan upaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) untuk menuju keluarga Indonesia yang berkualitas. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 Tentang perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga dalam rangka mewujudkan pembangunan keluarga yang berkualitas dan penduduk tumbuh seimbang, salah satunya melalui kegiatan pembinaan ketahanan remaja.
Remaja sebagai calon pasangan suami-istri memerlukan pengetahuan dan pemahaman dalam mengambil keputusan dan memperoleh hak reproduksinya secara bertanggungjawab. Oleh karena itu, pendewasaan usia perkawinan dengan kampanye usia ideal menikah 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki menjadi salah satu substansi dalam pembinaan ketahanan remaja, tutup Zainin.(irs)