Meutya Hafid Ajak Mahasiswa Gabung AI Talent Factory

oleh -24 Dilihat

 

Jakarta–Meutya Hafid Ajak Mahasiswa Gabung AI Talent Factory Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengajak para mahasiswa untuk ambil bagian dalam AI Talent Factory, program baru Kemkomdigi yang dirancang mencetak generasi unggul kecerdasan buatan (AI).

Ajakan itu disampaikan Meutya saat menyampaikan orasi ilmiah pada kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2025 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Tangerang Selatan, Selasa (26/8/2025).

Meutya menjelaskan, AI Talent Factory tidak hanya berfokus pada pencetakan talenta AI unggulan, tetapi juga menyiapkan tenaga digital sesuai kebutuhan industri dan program prioritas nasional.

“AI Talent Factory tidak hanya mencetak talenta AI unggulan, namun juga untuk mempersiapkan talenta-talenta digital sesuai dengan kebutuhan industri dan program prioritas nasional,” kata Meutya.

Program ini menyasar mahasiswa tingkat akhir sarjana dan magister di bidang AI, sains, teknologi, rekayasa, dan matematika (STEM), serta matematika dan ilmu pengetahuan alam (MIPA).

“Kami membuka peluang kolaborasi dengan perguruan tinggi, termasuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,” ujar Meutya.

Meutya menjelaskan peserta AI Talent Factory akan mendapat bimbingan dari pakar maupun praktisi AI, serta dukungan fasilitas dan bantuan biaya riset.

Kesempatan ini terbuka bagi semua mahasiswa, bukan hanya yang sudah memiliki keahlian teknis.

“Yang penting punya semangat belajar, komitmen tinggi, dan keberanian mencoba hal yang baru,” katanya.

Indonesia diperkirakan membutuhkan lebih dari 9 juta talenta digital hingga tahun 2030

Kehadiran AI Talent Factory diharapkan menjadi salah satu solusi untuk menutup kesenjangan tersebut sekaligus menyiapkan mahasiswa menghadapi persaingan global.

Program ini akan dilaksanakan secara bertahap mulai tahun 2025 dengan target ribuan peserta setiap tahun.

Mahasiswa yang berminat dapat mendaftar melalui laman resmi Kemkomdigi, kemudian mengikuti proses seleksi administrasi dan asesmen dasar AI.

Peserta yang lolos akan mendapatkan pelatihan intensif, bimbingan riset, hingga kesempatan sertifikasi internasional.
Menutup orasinya, Meutya mengingatkan pentingnya kesiapan generasi muda menghadapi perubahan teknologi yang bergerak cepat.

“Masa depan menjadi milik mereka yang mampu beradaptasi, berinovasi, dan berkolaborasi. Tiga hal ini harus ditanamkan sejak hari pertama mahasiswa masuk ke perguruan tinggi,”  tambahbya.

Editor. : Usmin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.