Bengkulu- Kopi hingga kini masih menjadi komiditas unggalan ekspor Provinsi Bengkulu, disamping batubara dan produk perkebunan lainnya.
Untuk itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperndag) Bengkulu terus mendorong usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) daerah ini untuk memperluas pasaran hiingga ke pasar internasional.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Disperindag Bengkulu, Asfiani, di Bengkulu, Minggu (26/1/2025) mengatakan, kopi merupakan produk andalan yang mampu bersaing di pasar global. Bengkulu juga memiliki produk lain yang berpotensi besar untuk diekspor, seperti kolang-kaling, arang, dan kerajinan tangan.
“Kami optimistis UMKM Bengkulu mampu bersaing di pasar global. Banyak produk lokal yang memiliki keunikan dan kualitas tinggi,” kata Asfiani.
Namun, dia mengakui masih ada tantangan yang harus diatasi, terutama terkait kesiapan UMKM dalam memenuhi standar kualitas dan persyaratan ekspor.
“Tantangan terbesar adalah memastikan UMKM memahami dan mampu memenuhi standar yang ditetapkan oleh pasar internasional. Tapi kami siap memberikan pendampingan untuk membantu mereka,” tambahnya.
Ia mengimbau para pelaku UMKM di Bengkulu, khususnya eksportir pemula, untuk tidak ragu menjajaki peluang di pasar ekspor. Disperindag Bengkulu, akan memberikan dukungan penuh, termasuk membantu menyelesaikan kendala administrasi dan teknis.
“Pelaku UMKM di Bengkulu jangan takut untuk mencoba. Kami dari Disperindag dan mitra seperti Bea Cukai selalu siap mendampingi dan memfasilitasi para eksportir Bengkulu,” ujarnya.
Seperti diketahui dalam beberapa tahun belakangan komoditas ekspor Bengkulu, masih didominasi batubara, kopi dan hasi perkebunan lainnya. Sedangkan pemasaran komoditas lainnya yang dihasilkan Bengkulu masih terbatas pada pasar nasional.
Padahal, potensi komoditas pertanian dan perkebunan yang dihasilkan Bengkulu, cukup banyak untuk bisa di ekspor ke luar negeri. Hanya saja para pelaku UMKM di daerah ini belum berani untuk memasarkan ke luar negeri.
Reporter : Usmin
Editor : Christoper