Bengkulu-Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya TNI Irvansyah mengingatkan agar nelayan pengguna alat tangkap trawl segera mengganti alat tangkap yang lebih ramah lingkungan guna menekan konflik yang kerap terjadi di sejumlah wilayah laut.
Hal ini dikemukakan Laksamana Madya TNI Irvansyah saat merespon pertanyaan wartawan atas tingginya konflik nelayan di Bengkulu, saat menggelar aksi penanaman sebanyak 750 pohon dan bersih Pantai di Kota Bengkulu, Senin (9/12/2024).
“Untuk persoalan trawl sebenarnya ranah Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP). Namun, memang penggunaan alat tangkap trawl perlu diatur. Kapal trawl menangkap ikan di Tengah, tapi alatnya tidak sampai dasar akhirnya mereka menangkap ikan ke tepi, nah konflik terjadi dengan nelayan pinggir,” ujarnya.
Ia tegaskan hal ini perlu diatur, terutama penggunaan alat tangkap perlu disesuaikan mengganti alat trawl dengan jaring cincin. “Kalau terus menggunakan alat trawl maka konflik akan terus terjadi. Maka kami imbau agar pengguna trawl segera ganti alat tangkap berkoordinasi dengan pemerintah dan pihak berwenang,” tambahnya.
Konflik nelayan tradisional versus nelayan pengguna trawl kerap terjadi di Provinsi Bengkulu. Konflik tidak jarang berakhir pada pembakaran kapal, alat tangkap, hingga tawuran antara nelayan tradisional melawan nelayan trawl.
Kepala Bakamla di Kota Bengkulu dalam kunjungan kerjanya menggelar sejumlah kegiatan, seperti kegiatan lomba lari 10 K, aksi bersih pantai, aksi penanaman pohon di pesisir, serta pemberian makan bergizi Tingkat Sekilah Dasar (SD). Aksi serupa dilakukan jajaran Bakamla di sejumlah daerah di Tanah Air.
Reporter : FIR
Editor : M Rareza Rebi Aldo