Keluarga Muda di Kampung KB Desa Terpencil Hadiri Sosialisasi Stunting

oleh -197 Dilihat
Sejumlah ibu rumah tangga muda menghadiri sosialisasi stunting di Kampung KB desa terpencil Desa Lagan Bungin, Kecamatan Semidang Lagan, Kabupaten Bengkulu Tengah. Acara ini diselenggarakan BKKBN Bengkulu dihadiri anggota Komisi Ix DPR-RI dapil Bengkulu, Elva Hartati.(Foto HB/Idris)
Sejumlah ibu rumah tangga muda menghadiri sosialisasi stunting di Kampung KB desa terpencil Desa Lagan Bungin, Kecamatan Semidang Lagan, Kabupaten Bengkulu Tengah. Acara ini diselenggarakan BKKBN Bengkulu dihadiri anggota Komisi Ix DPR-RI dapil Bengkulu, Elva Hartati.(Foto HB/Idris)

Bengkulu- Sejumlah ibu rumah tangga berusia muda atau pasangan muda menetap di Kampung KB desa terpencil Desa Lagan Bungin, Kecamatan Semidang Lagan, Kabupaten Bengkulu Tengah, menghadiri sosialisasi dan promosi program percepatan penurunan stunting diselenggarakan BKKBN Provinsi Bengkulu dan anggota DPR-RI Komisi IX dapil Bengkulu.

Kehadiran mereka diacara sosialisasi untuk mendapatkan pengetahuan tentang stunting. Hal ini merupakan pengetahuan baru bagi masyarakat di daerah itu. Lagan Bungin sebuah desa yang berada dalam wilayah Kecamatan Semidang Lagan, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu.

Letak desa ini terbilang dekat dengan ibu kota Provinsi Bengkulu, yaitu Kota Bengkulu sekitar 35 kilometer. Untuk sampai di desa tersebut hanya memerlukan waktu 45 menit. Kendati demikian, desa yang dipimpin oleh Kepala Desa Robi Rinaldi tergolong minim pengetahuan tentang stunting alias tubuh kerdil.

Desa Lagan Bungin, Kecamatan Semidang merupakan sebuah kecamatan baru hasil pemekaran. Sebelumnya desa yang berpenduduk 119.599 jiwa ini berada wilayah kecamatan induk, yaitu Kecamatan Talang Empat, Kabupaten Bengkulu Utara.

Rendahnya pengetahuan tentang stunting menjadi alasan dijadikan lokasi fokus (lokus) kampanye pencegahan stunting. Pada kampanye pencegahan stunting di desa tersebut hadir Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu M. Iqbal Apriansyah, anggota Komisi IX DPR-RI, Elva Hartati, dan menggandeng unsur Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah (Kepala Dinas P3APPKB) Wijaya Atmaja, dan Kepala Desa Lagan Bungin, Robi Renaldi.

Sosialisasi program percepatan penurunan stunting pada pekan ketiga Oktober 2023 itu, BKKBN menggaungkan perubahan perilaku hidup sehat dan pemenuhan gizi pada bayi sejak 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yang cukup mampu menarik perhatian ratusan peserta yang didominasi keluarga muda.

Bahkan kelompok usia tua pun ikut menyaksikan pesan-pesan pencegahan stunting dan dampaknya. 1000 HPK adalah fase kehidupan yang dimulai sejak terbentuknya janin pada saat kehamilan (270 hari) sampai dengan anak berusia dua tahun (730 hari).

Dimana periode organ-organ vital mulai terbentuk dan terus berkembang. Periode ini mendukung seluruh proses pertumbuhan anak dengan sempurna. Periode ini penting karena dapat mencegah anak kurang gizi hingga berdampak stunting yang tidak dapat diperbaiki dimasa kehidupan kedepan.

Di depan ratusan peserta sosialisasi itu, Plt Kepala BKKBN Bengkulu mengajak masyarakat untuk memulai membangun perilaku hidup bersih dan sehat. Baik sehat lingkungan maupun sehat makanan dan bergizi seimbang.

Langkah tersebut merupakan langkah awal dalam pencegahan stunting, yang diawali dari dalam keluarga. “Hidup sehat dengan melengkapi asupan makanan yang bergizi, berprotein hewani dan nabati tidak harus mahal, tetapi makanan yang murah dan mudah didapat. Upaya mencegah risiko lahirnya generasi kurang gizi yang berpotensi stunting. “Ayo, penuhi asupan agar anak balita di Bengkulu terbebas dari terpapar stunting,” ujarnya.(irs)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.