Kaper BKKBN Bengkulu : Lansia Berpotensi Berikan Benefit

oleh -345 Dilihat

Bengkulu- Jumlah penduduk lansia yang besar ternyata berpotensi memberikan banyak benefit atau keuntungan, jika ditemukan lansia yang tangguh, sehat dan tetap produktif. Menjadikan penduduk lansia tetap sehat, tangguh dan produktif tentu membutuhkan banyak persiapan serta dukungan dari semua pihak”.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga mengembangkan program ketahanan keluarga. “Pasal 47 menyatakan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah menetapkan kebijakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. kebijakan pembangunan keluarga”.

Hal itu disampaikan pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, M Iqbal Apriansyah dalam sambutannya pada pembukaan sosialisasi tujuh dimensi lansia tangguh di Bengkulu, Senin, (15/5/2023) lalu.

Dikatakan Iqbal, berdasarkan UU Nomor 13 tahun 2008, lansia adalah seseorang yang telah berusia 60 tahun ke atas. Dan perkembangan jumlah lanjut usia tumbuh setiap tahun karena semakin meningkatnya usia harapan hidup.

Hasil pendataan keluarga (PK) tahun 2021 jumlah penduduk lanjut usia di Provinsi Bengkulu sebanyak 232.367 jiwa dengan kelompok umur 56 tahun sampai dengan 75 tahun keatas. Terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan sebanyak 21.522 jiwa, Bengkulu Utara 40.917 jiwa, Rejang Lebong 29.905 jiwa.

Selanjutnya Kota Bengkulu sebanyak 38.461 jiwa, Kabupaten Kaur sebanyak 15.206 jiwa, Kabupaten Lebong sebanyak 13.743 jiwa, Kabupaten Mukomuko sebanyak 18.013 jiwa, Kabupaten Seluma sebanyak 27.992 jiwa, Kepahiang sebanyak 15.193 jiwa dan di Kabupaten Bengkulu Tengah 11.415 jiwa.

“Makin meningkatnya usia maka akan semakin banyak permasalahan kesehatan yang akan dialami, karena adanya penurunan kapasitas fungsional dan semakin tinggi resiko untuk terkena penyakit jantung, diabetes, hipertensi, penyakit degeneratif dan sindrom geriatri,” kata Iqbal.

Mengimplementasikan undang-undang tersebut, BKKBN Provinsi Bengkulu pada pertengahan bulan ini merangkul kader bina keluarga lansia (BKL) dan pengelola sekolah lansia. Untuk sosialisasikan tujuh dimensi lansia guna meningkat pengetahuan kader BKL upaya meningkatkan kualitas lansia, tambah Iqbal.

Sosialisasi tujuh dimensi lansia tangguh di Provinsi Bengkulu dan perawatan jangka panjang (PJP) adalah proses pemberian bantuan dan dukungan jangka panjang kepada lansia yang tidak mampu merawat dirinya sendiri baik sebagian maupun total karena mempunyai keterbatasan dalam aspek fisik.

Di Provinsi Bengkulu jumlah keluarga sasaran BKL berdasarkan hasil pendataan keluarga tahun 2021 yaitu 232.367 orang dan yang ikut rutin kegiatan BKL setiap bulannya hanya 13.967 orang atau 16,64 persen dari jumlah lansia yang ada. Jumlah kelompok BKL yang ada di Provinsi Bengkulu saat ini berdasarkan laporan siga bulan mei sebanyak 1.206 yang aktif lapor 123 dan tidak aktif lapor 1.083 kelompok. Yang terbesar di sejumlah daerah kabupaten dan kota.

“Kami berharap kepada para kader, pengelola kelompok kegiatan tokoh masyarakat agar dapat bahu membahu untuk mendorong para lansia agar ikut kegiatan melalui kegiatan kelompok BKL di desa sebagai tempat sarana berkumpul, bersilaturahmi, dan pembelajaran untuk menciptakan lansia tangguh dengan tujuh dimensi yang ada agar lansia berdaya guna di masyarakat,”ujar Iqbal.(irs)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.