Jelang Nataru, BPOM Sidak Gudang Distributor Sembako di Kota Bengkulu

oleh -361 Dilihat
BPOM Bengkulu, Disperindag dan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, melakukan sidak ke salah satu gudang sembako di Kota Bengkulu guna mengantisipasi peredaran bahan makanan dan minuman kedaluwarsa menjelang perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di daerah ini.(Foto/RRI)
BPOM Bengkulu, Disperindag dan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, melakukan sidak ke salah satu gudang sembako di Kota Bengkulu guna mengantisipasi peredaran bahan makanan dan minuman kedaluwarsa menjelang perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di daerah ini.(Foto/RRI)

Bengkulu- Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Bengkulu bersama tim gabungan terdiri atas Disperindag dan Dinas Ketahanan Pangan setempat melakukan sidak dibeberapa titik di gudang distributor makanan dan minuman atau sembako di Kota Bengkulu.

Kepala Balai POM di Bengkulu, Yogi Abaso Mataram, di Bengkulu, Senin (12/12/2022) mengatakan, sidak Tim Gabungan BPOM di sejumlah lokasi pusat perdagangan dan gudang distributor ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi peredaran produk kadaluwarsa menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

Tiga lokasi sasaran sidak, yakni gudang minyak goreng, susu, dan tepung terigu milik distributor Dama Lintang di Kelurahan Lingkar Barat. Kedua PT Sungai Budi Group distributor tepung terigu, minyak goreng dan sabun yang terletak di Kelurahan Kandang Mas. dan retail moderen di BIM Bengkulu.

Langkah ini juga dilakukan, lanjut Yogi, sebagai intensifikasi pengawasan bahan pokok kemasan di Kota Bengkulu. Hasil pemeriksaan para pemilik diberikan sejumlah catatan penanganan penyimpanan barang. “Ada yang diberikan catatan untuk para distributor. Seperti penyimpanan jenis barang, pengawasan tanggal kedaluwarsa dari setiap produk,” jelasnya.

Ada sejumlah persoalan yang dihadapi para distributor, seperti barang yang didatangkan dengan masa kadaluwarsa, dan akan berakhir dua tahun mendatang. Kemudian barang tersebut sebagian dijual dan disimpan di gudang.

“Keterangan para distributor, stok barang yang ada masa kadaluwarsa hingga dua tahun ke depannya. Sebagian dijual sebagian juga di gudang. Ketika stok baru datang lagi stok yang lama itu tetap tersimpan di gudang. Sehingga terkadang ditemui barang yang telah kedaluwarsa,” katanya seperti dilansir RRI.CO.ID..

Kemudian, di sejumlah gudang distributor masih ditemukan adanya barang yang tercampur. Sementara barang tersebut harus dipisahkan saat di gudang. Hal ini juga yang di tekankan kepada pemilik distributor sembako di Kota Bengkulu.

Saat dilakukan pengawasan, tidak sedikit pula barang ditemukan telah kadaluwarsa. Petugas pun dengan tegas telah meminta agar barang tersebut dipisahkan dari barang yang belum kadaluwarsa. “Distributor juga ini harus memahami bahwa penyimpanan produk makanan dengan produk yang bukan makanan harus dipisahkan. Ini juga sudah kita tekankan kepada para distributor,” jelasnya.

Dalam sidaknya, Yogi meminta kepada pihak gudang untuk betul-betul selektif dalam menyuplai barang ke toko grosiran dan pedagang besar.  “Dari pemeriksaan ini kami tidak menemukan adanya barang tanpa izin edar. Semuanya kami pastikan aman, untuk itu kami minta distributor tidak menjual barang yang sudah mendekati waktu kedaluarsa,” kata Yogi.

Kepala BPOM juga menghimbau kepada masyarakat Bengkulu agar menerapkan Cek KLIK saat berbelanja, Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin Edar dan Cek Kedaluwarsa. “Untuk yang melanggarnya ketentuan, kami berikan peringatan. Ini akan kami lakukan pengecekan berkala beberapa bulan sekali. Dan untuk barang yang akan kedaluarsa, distributor sudah langsung menariknya,” kata Yogi.

Sementara itu disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu Yenita Syaiful, pihaknya secara rutin melakukan pemeriksaan terhadap ketersediaan bahan pokok di pasaran. Hal ini sebagai upaya untuk menjaga stabilisasi harga bapok jelang Nataru.

Namun demikian, pihaknya memastikan ketersediaan dan harga bapok stabil. “Untuk Nataru ini kami pastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi. Jika ada kenaikan harga, itu pun sedikit dan sifatnya masih menjangkau komoditas penyumbang inflasi seperti telur, bawang, dan cabai,” tambahnya.(min)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.