Bengkulu – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) perlu menyiapkan strategi untuk menjaga eksistensi media mainstream, dengan perkembangan zaman saat ini.
Media mainstream mulai banyak ditinggalkan oleh konsumen baik media radio, televisi maupun surat kabar, kini masyarakat mulai beralih ke media online.
Hal ini disampikan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat menerima Audiensi Kepengurusan Komisioner KPID Provinsi Bengkulu Masa Bhakti 2022 – 2025, yang diketuai Albertce Rolando Thomas, Selasa (14/6/2022).
“Bagaimana agar media mainstream ini eksistensinya ada misalnya radio, jangan sampai habis, mati semua, harus ada pembinaan. Misalnya kerja sama antara radio dan pasar agar iklan tetap jalan, dengan institusi pemerintah, maka media mainstream itu dengan adanya media online tidak hilang, itu dibantu oleh KPID,” minta Gubernur Rohidin.
Gubernur Rohidin juga meminta agar KPID dapat merangkul teman – teman awak media, dengan membuat program – program pemberdayaan media.
“Buat kegiatan yang memberdayakan teman – teman awak media, karena KPID mitranya media, awak media dan yang menerima manfaatnya itu masyarakat, dalam rangka mendukung kerja pemerintah walaupun mereka independen,” jelas Gubernur Rohidin.
Terkait dengan akan dilakukannya Analog Switch Off (ASO) atau penghentian siaran TV analog, masyarakat yang masih menggunakan TV analog dapat menikmati siaran televisi digital dengan menggunakan set-top-box (STB), perangkat hanya perlu dicolokkan ke televisi lama saja. Untuk masyarakat miskin, pemerintah menjanjikan akan memberikan STB secara gratis. (*)