Empat Tahun Terakhir Kota Bengkulu Bebas Kasus Malaria

oleh -44 Dilihat
Kepala Dinkes Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani.(Foto/Istimewa)
Kepala Dinkes Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani.(Foto/Istimewa)

Bengkulu- Sejak empat tahun terakhir wilayah Kota Bengkulu dinyatakan bebas dari Malaria. Hal ini menandakan keberhasikan Kota Bengkulu mengeliminasi penyebaran malaria di wilayah tersebut.

“Alhamdulilah sejak 4 tahun terakhir ini, Kota Bengkulu dinyatakan bebas malaria atau zero kasus malaria. Ini membuktikan kita sukses mengeliminasi penyebaran malaria di daerah ini,” kata Kepala Dinkes Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani, di Bengkulu, Senin (20/1/2025).

Ia mengatakan, meski Kota Bengkulu zero kasus malaria dalam 4 tahun terakhir, tapi jika ada kasus malaria baru di daerah ini, maka itu disebabkan penularan dari luar daerah.

“Jika ada kasus malaria yang terjadi di Kota Bengkulu, itu berasal dari penularan luar daerah. Kota Bengkulu sendiri telah dinyatakan bebas malaria meski kami tetap waspada terhadap potensi penularan dari luar,” ujar Joni.

Sebagai bukti Kota Bengkulu bebas malaria, Dinkes Kota Bengkulu menerima sertifikat eliminasi malaria dari Kementerian Kesehatan RI pada 9 Maret 2020.

Sertifikat ini menjadi bukti Kota Bengkulu telah berhasil mengendalikan penyebaran penyakit malaria. Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.

Nyamuk ini aktif menggigit pada malam hari dan dapat menyebabkan infeksi serius yang menyerang sel darah merah setelah berkembang biak di organ hati.

Meski Kota Bengkulu bebas malaria, tapi Kepala Dinas Kota Bengkulu tetap mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan, sehingga dapat mencegah nyamuk penyebab malaria berkembang biak.

“Jika ada genangan air dan tumpakan sampah di sekitar rumah segera dibersihkan, sehingga tidak menjadi tempat nyamuk penyebab malaria berkembang baik. Apalagi genang air dapat menyebankan nyamyuk berkembang biak,” ujarnya.

Joni menambahkan, menjaga kebersihan lingkungan tidak hanya untuk mencegah penyakit malaria, tapi juga mengantisipasi munculnya kasus DBD di wilayah setempat. Sebab, DBD juga disebankan gigitan nyamuk.

 

Reporter : Eka Agustin

Editor      : Usmin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.