Dua Pelabuhan Laut Diusulkan Pemprov Bengkulu Untuk Dikembangkan

oleh -106 Dilihat
Gubernur Rohidin saat rapat bersama dengan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi di Gedung Karsa Jakarta, (Rabu/ 17 Juli 2024) Foto: Dokumen Humas Kemenhub

Bengkulu-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, tidak hanya mengusulkan anggaran pengembangan bandara printis saja ke Menterian Perhubungan (Kemenhub), tapi hal yang sama juga dilakukan terhadap peningkatan dua pelabuhan laut di daerah ini.

Pengembangan dua pelabuhan laut yang diusulkan Pemprov Bengkulu ke Kemenhub, yakni pelabuhan Linau di Kabupaten Kaur dan pelabuhan khusus pengangkutan batubara di Kabupaten Bengkulu Utara.

“Kita selain mengusulkan pengembangan dua bandaran perintis ke Kemenhub juga melakukan hal sama terhadap dua pelabuhan laut di Kaur dan Bengkulu Utara. Kita berharap kedua usulan ini dapat direalisasikan pada tahun depan,” kata Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, di Bengkulu, Senin (22/7/2024).

Ia mengatakan, pengembangan pelabuhan udara dan pelabuhan laut di Bengkulu tersebut, dilakukan Pemprov Bengkulu untuk merealisasikan Bengkulu sebagai perekonomian baru di Pesisir Barat. Sedangkan pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu pintu utama jalur ekspor impor ke Samudra Hindia.

“Rencana ini sudah kita sampaikan ke Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dan Pak Menteri sangat merespon usulan proyek infrastruktur strategis Bengkulu, termasuk usulan pembangunan pelabuhan laut baru di Bengkulu Utara,” ujarnya.

Sementara Kadishub Provinsi Bengkulu, Bambang Agus Suprabudi, menjelaskan bahwa secara teknis, usulan pengembangan Pelabuhan Pulau Baai ke Kementerian Perhubungan RI lebih kepada pengembangan jalur masuk Pulau Baai yang hingga saat ini masih terkendala pendangkalan alur.

“Untuk memasukkan kapal tongkang dan peti kemas minimal diperlukan kedalaman -8 meter laut dalam, sementara kedalaman arus saat ini berkisar pada -3 hingga -4 meter laut dalam,” tambahnya.

Terkait pengusulan pengembangan Pelabuhan Kahyapu Enggano yang saat ini dalam kondisi rusak, perlu dilakukan perbaikan karena potensi logistik dari dan ke Enggano sangat diperlukan.

Pelabuhan Linau yang saat ini dalam kondisi rusak berat juga perlu perbaikan karena potensi CPO dari Kabupaten Seluma dan Bengkulu Selatan masih tinggi serta potensi ekspor komoditas kopi yang melimpah.

“Pak Gubernur memaparkan bahwa ini menjadi potensi besar bagi Bengkulu untuk menyumbang angka ekspor Indonesia. Ini juga akan mendongkrak geliat ekspor Bengkulu melalui pelabuhan, yang selama ini dilakukan melalui Provinsi Lampung,” terang Bambang.

Selain itu, untuk Bandara Fatmawati Soekarno, Bandara Mukomuko, dan Bandara Enggano juga diusulkan untuk diteruskan pengembangannya.

“Menhub menyampaikan bahwa untuk Bandara Fatmawati Soekarno akan dilanjutkan pembangunan fisik pada tahun 2025. Pengembangan Bandara Enggano diusulkan anggaran APBN senilai Rp 41 miliar, dan Bandara Mukomuko yang saat ini juga dalam proses inventarisir akan diusulkan pengembangannya,” tambah Bambang.

Reporter    :    Eka Agustin

Editor         :    M Rareza Rabi Aldo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.