DPR Kampanyekan Stunting Daerah Miskin Ekstrem di Bengkulu Tengah

oleh -360 Dilihat
Anggota Komisi IX DPR-RI dari Bengkulu, Elva Hartati mengkampanyekan stunting di Desa Air Sebakul, Kecamatan Talang Empat, Bengkulu Tengah.(Foto HB/Idris)
Anggota Komisi IX DPR-RI dari Bengkulu, Elva Hartati mengkampanyekan stunting di Desa Air Sebakul, Kecamatan Talang Empat, Bengkulu Tengah.(Foto HB/Idris)

Bengkulu-Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) melalui Komisi IX bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) secara konsisten terus menggaungkan program pembangunan kependudukan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui kampanye stunting.

Hal tersebut dilakukan sebagai implementasi dari aksi konvergensi yang tertuang dalam Peraturan Presiden (PerPres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.

Kolaborasi dua lembaga tersebut, dilaksanakan di Bengkulu dengan mengampanyekan percepatan penurunan stunting dengan menyasar warga Desa Air Sebakul, Kecamatan Talang Empat, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu. Desa Air Sebakul merupakan salah satu wilayah yang terdapat keluarga berpotensi berisiko stunting dan miskin ekstrem.

Berdasarkan hasil Pendataan Keluarga tahun 2021 (PK-21) di Kecamatan Talang Empat, Bengkulu Tengah, terdapat sebanyak 3.395 keluarga. Dari jumlah itu, sekitar 1.317 keluarga dengan kategori berisiko stunting dan 716 keluarga masuk dalam kelompok miskin akstrem. Dengan kondisi kependudukan yang demikian itu, maka Desa Air Sebakul dijadikan sebagai desa sasaran kampanye stunting.

Kolaborasi kampanye stunting di Desa Air Sebakul tersebut, hadir anggota Komisi IX DPR-RI, Elva Hartati, Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu, Rusman Effendi, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Bengkulu Tengah, Wijaya Atmaja, dan aparat pemerintahan desa setempat.

Gaungkan Cegah Stunting

Di depan ratusan pasangan usia subur (PUS) dan remaja peserta kampanye, Elva Hartati menggaungkan kiat-kiat pencegahan potensi stunting dengan mengajak warga untuk mengintervensi remaja agar menunda kawin usia muda, meningkatkan kesehatan lingkungan, meningkatkan asupan gizi, dan memperhatikan pola asuh yang baik.

“Orang tua harus mengutamakan pendidikan anak-anak sehingga tidak terjadi pergaulan bebas, pernikahan usia anak. “Mari manfaatkan lahan yang kosong untuk menghasilkan bahan pangan guna memenuhi kebutuhan asupan gizi keluarga, serta meingkatkan kesehatan lingkungan,” ajak politisi PDIP ini.

Dijelaskan, beberapa hal tersebut merupakan bagian dari penyumbang potensi risiko stunting di tengah keluarga, karena stunting dapat terjadi pada semua golongan.

Selain itu, Ketua DPD PDIP Provinsi Bengkulu ini juga mengajak masyarakat setempat untuk melibatkan tenaga tim pendamping keluarga (TPK) yang ada di desa untuk mendapatkan pendampingan mulai dari remaja, calon pengantin, ibu hamil, menyusui dan hingga pendampingan pada pengasuhan bayi dua tahun (baduta).

“Setia desa terdapat TPK yang terdiri dari unsur bidan desa, PKK desa dan kader KB desa,” ujar Elva Hartati, saat melakukan kampanye stuntung di Desa Air Sebakul, Kota Bengkulu, Sabtu, (29/10/2022).

Elva mengharapkan keluarga dan masyarakat secara luas untuk meneruskan pengetahuan tentang pencegahan stunting ini kepada tiap-tiap keluarga masing-masing dan manfaatkan kehadiran TPK desa untuk meningkatkan kesehatan dan pencegahan stunting.

Hal senada diungkapkan Kepala Dinas DP3APPKB Bengkulu Tengah, Wijaya Atmaja. Ia menyebutkan pemerintah daerah setempat telah membentuk beberapa wadah untuk menampung partisipasi dan strategi dalam upaya penurunan stunting.

Wadah itu terdapat TPPS atau dikenal dengan tim percepatan penurunan stunting mulai tingkat kabupaten hingga desa, selain itu, telah dibentuk TPK di sejumlah desa serta telah menggalakkan program dapur sehat atasi stunting (Dashat) di Kampung Keluarga Berkualitas (KB), kata Wijaya.

Melalui kampanye yang melibatkan sejumlah lapisan masyarakat itu diyakini mampu menekan potensi risiko stunting di daerah ini, demikian Wijaya.(irs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.