Dinsos Kota Bengkulu Berikan Pelatihan  UMKM  Penyandang Disabilitas dan Anak Jalanan

oleh -68 Dilihat
Kepala Dinsos Kota Bengkulu, Sahat Sitomorang.(Foto-Istimewa)
Kepala Dinsos Kota Bengkulu, Sahat Sitomorang.(Foto-Istimewa)

Bengkulu- Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bengkulu memberikan perhatian terhadap penyandang disabilitas dan anak jalanan untuk berwirausaha agar mereka dapat mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.

Kepala Dinsos Kota Bengkulu, Sahat Marulitua Situmorang kepada wartawan, di Bengkulu, Jumat (10/1/2025) mengatakan, pemerintah telah mengembangkan dapur umum tidak hanya digunakan untuk pemenuhan kebutuhan gizi di rumah singgah, tetapi juga dimanfaatkan sebagai dapur produksi.

Dapur ini berfungsi sebagai tempat pelatihan bagi usaha kerajinan dan produksi rumah tangga dengan melibatkan penyandang disabilitas dan anak jalanan. Mereka akan diberikan fasilitas dan pelatihan.

Hasil produksi mereka, seperti keripik pisang dan olahan pangan lainnya, dijual sebagai langkah awal menuju kemandirian. Sebagi
an besar kelompok kita bina berasal dari kalangan disabilitas dan anak jalanan yang sebelumnya mengalami berbagai permasalahan, kata Sahat.

Sahat menekankan pentingnya edukasi dan pendampingan bagi para pelaku usaha binaan, terutama dalam menjaga keamanan dan kualitas produk pangan.

Meski berasal dari kelompok rentan, katanya Dinson Kota Bengkulu tetap memberikan pemahaman agar produk yang mereka hasilkan aman dikonsumsi. Hal ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan konsumen.

Dinsos Kota Bengkulu menggandeng Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada 50 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan, yang mayoritas adalah penyandang disabilitas.

Pelatihan ini mencakup proses produksi yang higienis hingga pengurusan izin edar, sehingga produk mereka dapat memenuhi standar keamanan pangan.

“Pemerintah optimis, melalui pelatihan dan pendampingan ini, pelaku usaha binaan akan semakin mandiri, produknya bisa bersaing di pasar, dan terjamin keamanannya sehingga masyarakat tak ragu mengonsumsi pangan hasil olahan kelompok penyandang disabilitas,” demikian Sahat.

Reporter : Eka Agustin

Editor : Usmin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.