Cegah Kasus Stunting, TNI dan BKKBN Bengkulu Bangun Fasilitas Air Bersih

oleh -32 Dilihat
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah meninjau pembangunan fasilitas air berupa sumur bos yang dibangun TNI dan BKKBN pada kegiatan TMMD ke-121 di Kabupaten Rejang Lebong usai membuka kegiatan TMMD, Rabu 24 Juli 2024.(Foto : Humas BKKBN Bengkulu)
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah meninjau pembangunan fasilitas air berupa sumur bos yang dibangun TNI dan BKKBN pada kegiatan TMMD ke-121 di Kabupaten Rejang Lebong usai membuka kegiatan TMMD, Rabu 24 Juli 2024.(Foto : Humas BKKBN Bengkulu)

Bengkulu- Dalam upayah mencegah kasus stunting di pedesaan, Dandim 0409 Rejang Lebong bersama Perwakilan BKKBN Bengkulu membagun fasilitas air bersih berupa sumur bor dan pemberian abon ikan kepada 200 keluarga berisiko stunting.

Selain itu, juga menyalurkan bantuan bibit padi unggul kepada para petani sawah di Kecamatann Padang Ulak Tanding (PUT) Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.

Komandan Kodim (Dandim) 0409 Rejang Lebpng, Letkol ARH Mochmad Erfan Yuli Saputro mengatakan, penyediaan sumber air bersih ini dalam rangka mendukung progam nasional tentang percepatan penurunan stunting dalam bentuk pembangunan sumur bor.

“Sumur bor dibangun di Desa Belumai I, Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT) yang merupakan salah satu inovasi bersama dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Rejang Lebong, khususnya di desa yang tergolong terpencil dan perbatasan,” ujar Letkol ARH Erfan kepada wartawan disela-sela pembukaan TMMD ke-121 di wilayah kerja Kodim 0409 setempat, Rabu (24/7/2024).

Kegiatan lainya tidak hanya membangun fasilitas penyediaan air bersih saja, tapi juga melaksanaan pemberian sumber protein hewani berupa abon ikan lele kepada masyarakat berisko stunting. Ini dilakukan sebagai bagian dari pencegahan stunting.

“Kita salurkan bantuan sumber protein berupa Abon Ikan Lele kepada 200 keluarga berisiko stunting di wilayah Kecamatan Padang ulak Tanding,” tambah Letkol ARH Erfan.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari mengatakan, penyediaan air bersih dalam mendukung percepatan penurunan stunting di wilayah tersebut. Yang menjadi inovasi strategis dalam akselerasi PPS,” kata Zamhari.

Ia berharap melalui program tersebut, prevalensi stunting di daerah ini akan mengalami penurunan secara signifikan. Dengan demikian, akan tumbuh generasi berkualitas.

Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merilis prevalensi stunting di Rejang Lebong sebesar 28,6 persen. Angka ini tertinggi di Provinsi Bengkulu disusul Kabupaten Mukomuko 27,1 persen.

Kepala Desa Belumai I, Kasmiyati menyebutkan, sumur bor yang dibangun TNI dan BKKBN Bengkulu di desanya dapat memberikan manfaat kepada 150 KK. Penduduk Desa Belumai sebanyak 450 KK. Selama ini warga mendapatkan air bersih dari sumber PDAM, dan Air Pamsimas.

Dengan bangun sumur bor ini, maka kebutuhan air bersih ini masyarakat Desa Blumai diharapkan dapat teratasi, sehigga sekaligus dapat mencegah kasus stuntung baru di desa tersebut.

Reporter     :   Eka Agusti

Editor         :    M Rareza Rebi Aldo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.