Bengkulu- Belasan tim kerja untuk memperkuat Bangga Kencana telah dibentuk oleh Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu dan percepatan penurunan stunting di provinsi ini.
Disusunnya tim kerja baru tersebut didasari atas Peraturan Kepala BKKBN Nomor 82/PER/B5/2011 dan Keputusan Kepala BKKBN Nomor 292/KEP/B4/2023 Tentang Sistem Kerja Penyederhanaan Birokrasi di Lingkungan BKKBN.
Mengacu regulasi tersebut, Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu membentuk dan menyusun sebanyak 13 tim kerja untuk memperkuat pelaksanaan program Bangga Kencana dan penurunan Stunting 2024. Tim kerja “Akses, Kualitas Layanan KB dan Kesehatan Reproduksi, Tim Kerja Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting, Tim Kerja Pengendalian Kependudukan, Tim Kerja Hubungan Antar Lembaga, Advokasi, KIE.
Kemudian Tim Kerja Pengelolaan dan Pembinaan Tenaga Lini Lapangan, Tim Kerja Pelaporan, Statistik dan Pengelolaan TIK, Tim Kerja Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi, Tim Kerja Keuangan, Anggaran dan Pengelolaam BMN, Tim Kerja yang membidangi Hukum dan Kepegawaian. Tim Kerja Perencanaan dan Manajemen Kinerja. tim Kerja Kehumasan, Tim Kerja Umum dan Layanan Publik terdapat di tim kerja 12 serta tim kerja ZIWBK/WBBM dan SPIP berada tim 13.
Tim Kerja tersebut dengan 10 sasaran kinerja program Bangga Kencana mempunyai sasaran menurunkan angka kelahiran total atau total fertility rate (TFR) 2,26 anak tiap wanita selama masa subur, dengan indikator TFR per wanita usia subur usia 15-49 tahun.
Selain itu, angka prevalensi kontrasepsi modern atau Modern Contraceptive Prevalensi Rate (mCPR) sebesar 66,32 persen. Menurunkan angka kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi atau Unmet Need sebesar 8,50 persen. Hal itu disampaikan pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, M. Iqbal Apriansyah kepada pewarta di Bengkulu, Senin (15/1/2024).
Sasaran lainnya yaitu menurunnya angka kelahiran remaja atau Age Specific Fertility Rate (ASFR-15-19 tahun) sebesar 32 kelahiran hidup (klh). Meningkatnya Indeks Pembangunan Keluarga (IPK) dengan indikator iBangga 58,20 (skala 0-100) serta terdapat sasaran untuk meningkatkan meningkatkan media Usia Kawin Pertama (UKP) pada perempuan (MUKP) 21,1 tahun, sebut Iqbal.
Sementara sasaran untuk meningkatkan pelaksanaan program Bangga Kencana diseluruh tingkatan wilayah, yang salah satu indikatornya adalah meningkatkan jumlah kelompok BKL dengan melaksanakan 7 dimensi lansia tangguh dan pendampingan perawatan jangka panjang bagi lansia.
Sasaran lainnya untuk meningkatkan penyelenggaraan kegiatan pelatihan, penelitian dan pengembangan di Provinsi Bengkulu. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan dukungan manajemen dalam pengelolaan program Bangga Kencana.
Melalui tim kerja yang ada di lingkup BKKBN Provinsi Bengkulu maka diharapkan pelaksanaan program bangga kencana di Bumi Rafflesia dapat berkontribusi dalam pembangunan di daerah ini, demikian Iqbal.(irs)