Bengkulu- Pemprov Bengkulu meminta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bengkulu menyesuaian program kerja tahun 2025 dengaan visi misi kepala daerah hasil pilkada 27 November 2024 lalu. Hal ini dilakukan agar sejalan dengan pembangunan daerah.
Hal tersebut diungkapkan Asisten I Pemprov Bengkulu, Khairil Anwar ketika membuka rapat kerja daerah (Rakerda) Baznas provinsi, kabupaten dan kota se-Bengkulu, Sabtu (28/12/2024).
Ia mengatakan, rapat kerja daerah ini mengusung tema “Sinergi Pengelolaan Zakat Inklusif untuk Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan dalam Rangka Astacita”, memiliki peran strategis karena bertepatan dengan persiapan pelantikan kepala daerah periode 2025–2030.
“Rakor ini sangat strategis karena pada 2025 kepala daerah terpilih akan dilantik. Oleh karena itu, program kerja Baznas harus disesuaikan dengan visi dan misi kepala daerah yang baru agar sejalan dengan arah pembangunan daerah,” ujar Khairil.
Ia menambahkan, pentingnya penyesuaian program kerja Baznas di tahun 2025 untuk meningkatkan penerimaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di masyarakat. “Kepengurusan Baznas harus memiliki strategi untuk meningkatkan penerimaan zakat, infak, dan sedekah, terutama dari kalangan ASN dan BUMN,” ujar Khairil.
Ketua Baznas Provinsi Bengkulu, Fazrul Hamidy mengatakan, pendistribusian zakat selama tahun 2024 mayoritas dialokasikan untuk kaum dhuafa dan program bedah rumah bagi warga tidak mampu.
“Pendistribusian zakat tahun ini masih fokus pada kaum dhuafa dan bedah rumah untuk warga yang kurang mampu,” jelas Fazrul.
Fazrul mengharapkan agar pengumpulan zakat pada tahun 2025 dapat mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. “Saya melihat ada beberapa instansi yang berhasil meningkatkan pengumpulan zakatnya, dari Rp 2 juta menjadi Rp8 juta.
Namun, ada juga yang mengalami penurunan, dari Rp 8 juta menjadi lebih rendah. Semua itu bergantung pada kebijakan dan komitmen pimpinan instansi masing-masing,” demikian Fazrul.
Reporter : Eka Agustin
Editor : Usmin