Pulau Enggano-Proyek pembangunan jalan poros Desa Kaana-Banjarsari sepanjang 9 kilometer di Pulau Enggano yang dikerjakan oleh PT Rimbo Peraduan untuk tahun anggaran 2023/2024 dengan anggaran sekitar Rp67 miliar, diduga dikerjakan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan.
Penyelidikan awal menunjukkan bahwa pekerjaan tersebut hanya menggunakan batu kapur dan batu karang lokal yang langsung ditimpakan dengan semen beton serta sedikit aspal, alih-alih menggunakan batu koral dan split sesuai dengan yang tercantum dalam spesifikasi proyek.
Kepala Suku Enggano, Pabuki, ketika dihubungi, menyatakan kekecewaannya atas mutu jalan yang dikerjakan.
Gubernur Rohidin : HUT ke-5 HIKMA sebagai Momentum Silaturahmi dan Penguatan Budaya Manna
Menurut Pabuki, kualitas jalan yang dihasilkan jauh di bawah standar yang diharapkan dan berbeda signifikan dengan hasil pengerjaan tahap awal yang dilakukan oleh PT Roda Tehnik.
PT Roda Tehnik sebelumnya sudah menyelesaikan tahap awal proyek beberapa bulan lalu dengan kualitas yang lebih memuaskan.
Masyarakat setempat juga mengeluhkan kondisi jalan yang dianggap tidak memadai. Mereka menilai bahwa jalan yang sedang dikerjakan tersebut tidak memberikan manfaat optimal sesuai dengan anggaran yang dikeluarkan. “Kami berharap ada tindak lanjut dan perbaikan untuk memastikan jalan ini memenuhi standar kualitas yang seharusnya,” kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Penegakan kualitas proyek ini sangat penting untuk memastikan bahwa dana yang telah diinvestasikan memberikan hasil yang sesuai dengan harapan.
Rachmat Riyanto – Tarmizi Optimis Menang 60 Persen
Masyarakat dan pejabat lokal mendesak adanya evaluasi mendalam dan tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek ini.
Pemerintah daerah diharapkan dapat segera mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki keadaan dan memastikan bahwa proyek ini dapat memberikan manfaat yang layak bagi masyarakat Pulau Enggano.