Bengkulu-Tanah longsor kembali menimbun badan jalas di Desa Talang Ratu, Kecamatan Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong, Bengkulu, menyusul hujan lebat melanda daerah ini. Akibatnya, arus lalu lintas kendaraan roda dua dan empat di jalur Curup, Rejang Lebong-Muara Aman, Lebong putus total. Pihak BPBD dan Dinas PUPR setempat tengah bekerja menyingkirkan timbunan tanah di badan jalan di Desa Talang Ratu.
Seperti diketahui sejak dua bulan terakhir sudah lebih dari 4 kali terjadi tanah longsor di Desa Talang Ratu, Kecamatan Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong, menyusul hujan lebat melanda wilayah kabupaten pemekaran dari Kabupaten Rejang Lebong ini.
Kepala pelaksana BPBD Provinsi Bengkulu Herwan Antoni, di Bengkulu, Rabu (12/6/2024) membenarkan hal tersebut. “Pemerintah Provinsi Bengkulu, saat ini sudah menangani longsor di Desa Talang Ratu, kecamatan Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong sejak musibah terjadi Minggu (9/6) lalu,” ujarnya.
Ia mengatakan, akibat hujan lebat melanda daerah ini akhir pekan lalu, kembali terjadi tebing longsor di Desa Talang Ratu, dan sudah ditangani BPBD Bengkulu dan instansi terkait dengan cara membuat hole agar arus lalu lintas di jalur Rejang Lebong-Lebong kembali normal.
Selain longsor, kata mantan Kepala Dinkes Bengkulu ini, ada tanah turun sehingga diperlukan penanganan darurat. “Untuk penanganan permanen di jalur ini kita masih menunggu proses pengusulan anggaran di APBDP 2024 mendatang,” ujar Herwan Antoni.
Mantan penjabat Bupati Lebong ini menambahkan, saat ini sudah melakukan proses pengusulan penanganan permanen longsor di Talang Ratu, Kecamatan Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong melalui anggaran APBDP 2024.
Soalnya longsor di Desa Talang Ratu perlunya penanganan permanen mengingat kondisi tanah di Lebong lembut dan labil sehingga rawan terjadi longsor jika turun hujan lebat berlangsung lama.
Karena itu, diperlukan pemasangan pelapis tebing permanen serta bronjong di sisi tebing dekat sungai di Deda Takang Ratu, Kecamatan Rimbo Pengadang.
“Tekstur tanahnya lembut, kalau turun hujan lebat lama sangat berpengaruh pada titik-titik yang lokasi sudah dikikis. Kita sudah rencanakan beberapa titik pemasangan (bronjong), dan itu harus ada pemasangan pelapis tebing dan sekarang untuk merealisasikan rencana ini masih dalam proses penanganan permanen,” demikian Herwan Antoni.(min)
