Atasi Stunting, Polres Kaur Kembangkan Ayam Petelur di Kampung KB

oleh -96 Dilihat
Kepala BKKBN Bengkulu, Zamhari bersilaturahmi dengan Kapolres Kaur AKBP Eko Budiman terkait penurunan kasus stunting di daerah ini.(Foto HB/Idris)
Kepala BKKBN Bengkulu, Zamhari bersilaturahmi dengan Kapolres Kaur AKBP Eko Budiman terkait penurunan kasus stunting di daerah ini.(Foto HB/Idris)

Bengkulu-Untuk mengatasi kasus stunting atau tumbuh kerdil di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, Kepolisian Resor setempat mengembangkan ayam petelur jenis Elba di Kampung Keluarga Berkualitas (KB) di Desa Cahaya Batin, Kecamatan Semindang Gumay.

“Polres Kaur siap mengambil peran bersama instansi terkait untuk melakukan kegiatan dilapangan dalam rangka menurunkan kasus stunting di kabupaten ini,” kata Kapolres Kaur, AKBP Eko Budiman usia menerima kunker Kepala BKKBN Bengkulu, Zamhari.

Ia mengatakan, untuk menakan kasus stunting di daerah ini, telah dilakukan kegiatan keroyokan bersama dengan menyalurkan bantuan kepada pemerintah desa melalui BUMD berupa sebanyak 25 ekor ayam petelur dan satu unut mesin tetas.

Bantuan alat ini diberikan agar usaha ayam petelur yang dikembangkan di desa Kampung KB dapat berkesinambungan, sehingga menjadi andalan bagi program pemberian makanan tambahan pangan (PMT) lokal kepada warga yang berisiko stunting.

Dijelaskan Kapolres Kaur, BKKBN memiliki desa binaan desa kampung KB dapat digandengkan dengan program pengembangan ayam Elba. Program ini sangat efektif dalam mengentaskan kemiskinan dan penurunan stunting.

Telur ayam Elba selain memiliki kandungan gizi tinggi juga ayam Arab tersebut memiliki keunggulan semua sifat yang ada pada ayam buras, seperti tahan penyakit, konsumsi ransum yang rendah, serta mudah dipelihara dan tidak mempunyai sifat mengeram, sehingga cocok untuk petelur, tambah Kapolres.

Pengembangan ayam Elba, katanya dapat tepat sasaran jika dibudidayakan di wilayah lokus stunting. Karena itu, pihaknya membutuhkan petah stunting agar progam dapat dilaksanakan tepat sasaran, sehingga kasus tubuh kerdil alias stunting dapat diatasi.

AKBP Eko Budiman menanbahkan, strategi mengembangkan progam tersebut perlu adanya perhatian serius dari pemerintahan desa melalui BUMDes dan tentunya dukungan anggaran dana desa untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari mengatakan, pihaknya memiliki peta untuk mengintervensi stunting. Seperti terdapatnya data tentang jumlah keluarga berisiko stunting di Bengkulu dan kampung KB.

Dari 195 desa dan kelurahan di Kabupaten Kaur, sebanyak 87 desa merupakan kampung KB, dan sebanyak 6.907 keluarga berisiko terpapar stunting. Untuk mengatasi masalah ini, kata Zamhar perlu dilakukan kolaborasi dan keroyokan bermana Polres Kaur guna mencegah munculnya kasus stunting di Kabupaten Kaur ke depan.(irs/min)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.