Bengkulu- Dalam kurun waktu lima bulan terakhir Januari-Mei 2025, temukan sebanyak 358 kasus demam berdarah dengue (BDB) di wilayah ini. Dari jumlah kasus tersebut, sebanyak 4 orang korban dilaporlan meninggal dunia.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Ruslian, di Bengkulu, Rabu (4/6/2025).
Dijelaskan, sebanyak 4 orang korban DBD meninggal itu, berasal dari Kota Bengkulu 2 orang, Kubapaten Seluma dan Kabupaten Kepahiang masing-masing 1 orang.
Menyikapi tingginya kasus DBD di Bengkulu, pada April 2025 lalu, Gubernur bengkulu Helmi Hasan sudah mengeluarkan surat edaran kepada bupati dan walikota se-Provinsi Bengkulu terkait pencegahan penyakit DBD.
Dalam surat edaran tersebut gubernur bengkulu mengintruksikan kepada seluruh kepala daerah untuk melaksanakan tindakan pencegahan DBD.
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan sosialisasi kepada berbagai lapisan masyarakat dan menjadwalkan gotong royong secara rutin.
Selain itu, untuk membasmi perkembangbiakkan nyamuk dapat melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan 3M plus, Menutup, Menguras, Mendaur ulang barang bekas.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Bengkulu, Joni Haryadi mengimbau masyarakat, agar mewaspadai wabah demam berdarah dengue (DBD) mulai melanda daerah ini. Sebab, hingga saat ini, sudah dua orang korban DBD meninggal.
Warga diminta menjaga kebersihan di sekitar lingkungan rumah, menutup lobang-lobang galian yang berpotensi menjadi genang air dan sarang nyamuk penyebab DBD.
Selain itu, jika ada warga terjangkit DBD, maka RT dan RW segera melaorkan ke lurah, sehingga petugas Dinkes turun tangan untuk melakukan fogging sehingga korban DBD tidak bertambah banyak.
“Kita minta warga Kota Bengkulu untuk selalu menjaga kebersihan dan jika ada tumpukan sampah segera dibakar dan genangan air ditutupi serta bak mandi rumah rutin dikuras, sehingga aman terpapar DBD,” ujarnya.
Editor : Usmin
