Bengkulu-Program penurunan stunting masih menjadi prioritas pemerintah melalui aksi intervensi spesifik dan sensitif. Program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) menjadi salah strategi menekan kasus dan potensi stunting baru dengan meningkatkan status gizi berimbang anak-anak di tanah air.
Sosialisasi Dashat penurunan stunting di Provinsi Bengkulu, kali ini dilaksanakan pada peringatan Harganas ke-31 tingkat Provinsi Bengkulu. Acara sosialisasi tersebut, dilaksanakan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) setempat,Rabu (14/8/2024) dengan sasaran kader kampung KB dan keluarga berisiko stunting (KRS) di Kota Bengkulu.
Ketua tim kerja III Kantor BKKBN Provinsi Bengkulu, Edi Sofyan mengatakan, sosialisasi ini dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya keluarga berisiko stunting dan kader kampung KB Kelurahan Lingkar Barat, Kota Bengkulu.
Edi Sofyan menambahkan, menu Dashat tidak harus mahal, bergizi namun tidak mahal. Dashat yaitu upaya pemenuhan gizi seimbang dalam memanfaakan sumberdaya lokal bagi keluarga resiko stunting.
“Agar masyarakat memahami makanan dengan memanfaatkan bahan lokal yang bergizi seimbang. Perlu diawasi oleh ahli gizi yang dapat di konsumsi oleh ibu hamil,ibu menyusui, baduta dan balita. Makanan yang
memiliki nilai gizi seimbang dan mengandung nilai gizi esensial tubuh seperti vitamin, mineral, karbohidrat, protein, lemak, kalsium, serat dan air,” ujar Edi.
PKB Kelurahan Lingkar Barat Kota Bengkulu, Herlianti menyebutkan sialisasi Dashat tersebut menyasar sebanyak 30 orang peserta dari unsur KRS, yakni ibu menyusui dan baduta sebanyak 20 orang warga kampung KB.
Selain KRS, sosialisasi itu menyasar peserta kader Kampung KB, kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan unsur OPD KB Kota Bengkulu dengan menghadirkan narasumber ahli gizi dan pengasuh PAUD
Reporter : Eka Agustin
Editor : M Rareza Rebi Aldo