Sikapi Rakor Inflasi, Pemprov Bengkulu Lakukan Upaya Strategis Bersama Unsur TPID

oleh -180 Dilihat
Asisten II Pemprov Bengkulu, Fachriza Razie bersama Forkompinda Provinsi Bengkulu dan instansi terkait mengikuti Rapar Koordinasi dengan Kemendagri terkait pengendalian inflasi di daerah.(Foto/Ist)
Asisten II Pemprov Bengkulu, Fachriza Razie bersama Forkompinda Provinsi Bengkulu dan instansi terkait mengikuti Rapar Koordinasi dengan Kemendagri terkait pengendalian inflasi di daerah.(Foto/Ist)

Bengkulu-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, dipastikan siap menindaklanjuti hasil Rakor Pengendalian Inflasi 2023, dengan terus berupaya menekan laju inflasi di daerah ini dengan berkolaborasi bersama Forkompinda, sesuai dengan arahan Kemendagri.

Hal tersebut disampaikan Asisten II Pemprov Bengkulu, Fachriza Razie seusai mengikuti rakoor rutin pengendalian inflasi tahun 2023, dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri secara virtual meeting, Rabu (8/2/2023). Ia mengungkapkan, angka inflasi Provinsi Bengkulu pada akhir Desember 2022 sebesar 5,51 persen. Sedangkan pada bulan Januari 2023 angka inflasi Provinsi Bengkulu, naik 0,62 persen.

Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ada beberapa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada Januari 2023, antara lain, rokok kretek filter, beras, sepeda motor, mie, tarif dokter spesialis, bawang merah, bakso siap santap, kontrak rumah, cat tembok, dan obat dengan resep.

Demikian juga harga tiket pesawat, dan tarif PDAM yang merupakan kewenangan bupati dan wali kota. Sedangkan untuk bahan pangan sudah dikendalikan melalui operasi pasar. Selain itu, Satgas Pangan yang diketuai sekda provinsi dan anggotanya kepala OPD terkait, termasuk didalamnya para Forkompinda, selalu koordinasi bersama TPID dalam rangka pengendalian inflasi di Provinsi Bengkulu.

Rakor ini diikuti Kementan RI, Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan daerah, Kepala BPS pusat, Bank Indonesia, Kepala Badan Pangan Nasional, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag RI, Satgas Pangan serta diikuti perwakilan pemerintah daerah dan Forkompinda se-Indonesia secara virtual.

Mendagri RI Muhammad Tito Karnavian menekankan kepada pemerintah daerah maupun Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk terus memantau pergerakan harga komoditas maupun elemen yang dapat mempengaruhi inflasi daerah.

“Saya minta untuk terus melakukan intervensi inflasi dengan cara operasi pasar guna menekan laju inflasi di daerah. Meminta Forkompinda dan Satgas Pangan membantu mengawasi operasi pasar. Sehingga operasi pasar ini betul-betul sampai ditangan rakyat dan tidak diselewengkan oknum yang tidak bertanggung jawab,” ujar Mendagri Tito dalam video conference.

Selain itu, Mendagri Tito juga meminta untuk melakukan faktualisasi stok pangan dan melancarkan distribusi pangan ke masyarakat serta melakukan sidak berkala ke gudang pangan. “Target kita bisa mencapai 4 persen dimana saat ini inflasi masih di angka 5, 28 persen,” tambahnya.

Berdasarkan data Bank Indonesia, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Januari 2023 menurun dibandingkan inflasi bulan sebelumnya. Berdasarkan data BPS, inflasi IHK pada Januari 2023 tercatat 0,34% (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,66% (mtm). Realisasi i

Inflasi (mtm) tersebut terutama didorong oleh penurunan inflasi kelompok volatile food dan administered prices. Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK secara tahunan tercatat 5,28%,(yoy) lebih dibandingkan bulan sebelumnya mencapai 5,51 persen (yoy).(mc/min)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.