Saling Klaim Wilayah Tangkap Nelayan Trawl dan Tradisional di Bengkulu, Nyaris Bentrok

oleh -59 Dilihat
Kapal nelayan tengah mencari ikan diperairan laut Bengkulu (Foto-Istimewa)
Kapal nelayan tengah mencari ikan diperairan laut Bengkulu (Foto-Istimewa)

Bengkulu-Ketegangan terjadi di perairan laut Desa Pasar Seluma, Kecamatan Seluma Selatan, Bengkulu nyaris terjadi adu fisik antara nelayan tradisional dengan pengguna trawl pada pukul 08.00 WIB, Senin (10/2/2025).

Ketegangan bermula saat nelayan Desa Pasar Seluma yang notebenenya nelayan pengguna jaring melaporkan nelayan trawl memasuki wilayah tangkap nelayan Pasar Seluma akibatkan nelayan setempat tak bisa menebar jaring di laut.

Aksi tersebut sempat viral di jejaring media sosial para nelayan tradisional meminta seluruh nelayan di desa untuk ke tengah laut menghadapi nelayan trawl yang mereka kepung.

Ikhwan salah seorang nelayan melalui kanal media sosialnya berteriak di tengah laut agar para nelayan tradisional di darat segera ke tengah laut menghadapi nelayan trawl. Ia juga meminta aparat penegak hukum bertindak. Pesan Ikhwan di media sosial direspon sejumlah nelayan lain.

Kondisi nelayan trawl dalam video milik Ikhwan di media sosial terlihat sudah terkepung oleh perahu-perahu milik nelayan tradisional. Bentrokan fisik dapat dihindarkan saat Kepala Desa (Kades), TNI AL turun tangan melakukan mediasi dan perdamaian di tengah laut.

Kepala Desa Pasar Seluma Yus Sukardi saat dikonfirmasi melalui telepon membenarkan terjadi ketegangan di tengah laut antara nelayan trawl dengan nelayan setempat. “Ada informasi warga nelayan saya bersitegang dengan nelayan trawl di tengah laut. Seluruh nelayan rencananya akan ke tengah laut namun saya tahan dibantu TNI AL,” kata Yus Sukardi.

Ia mengatakan, ketegangan dapat diselesaikan setelah dimediasi. Ia membenarkan nelayan Pasar Seluma merasa terganggu karena dua kapal trawl memasang jaring di wilayah tangkap nelayan setempat. “Padahal kesepakatan wilayah tangkap batasannya sudah disepakati,” jelas Yus Sukardi.

Dikatakannya pihak desa telah berkoordinasi dengan pos TNI AL untuk melakukan musyawarah. Ia juga berharap Pemprov Bengkulu dapat bertindak atas situasi yang sering terulang ini.

“Jangan sampai permasalahan seperti ini terus menerus terjadi. Terburuknya adalah bentrokan seperti nelayan tradisional membakar kapal trawl ataupun sebaliknya,” jelasnya.

Sementara itu, Komandan Pos TNI AL, Seluma, Letda Laut (P) Set Lembang mengatakan saat ini situasi sudah kondusif. “Hanya kesalahan komunikasi saja. Situasi sudah kondusif,” ungkapnya.

Menurutnya, laporan keributan antara kapal semi modern Bengkulu dengan nelayan Pasar Seluma diketahui dari Kades. “Pukul 09.45 Wib perwakilan tekong semi modern dan nelayan tradisional Pasar Seluma mediasi di tengah laut hasil dari mediasi bahwa akan diadakan pertemuan lagi pada Selasa (11/2/2025) di Kantor Desa Pasar Seluma,” ujarnya.

Namun, nelayan semi modern sudah ke tengah laut dan nelayan tradisional Pasar Seluma beraktivitas sperti biasa mencari ikan. Situasi saat ini kondusif, tambah Danposal.

Reporter : FIR

Editor      : Usmin

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.