Ribuan Hektare Kebun Sawit Petani di Bengkulu Utara Diremajakan Melalui Program Replanting

oleh -155 Dilihat
Tanaman kelapa sawit berusia tua.(Foto-Istimewa)
Tanaman kelapa sawit berusia tua.(Foto-Istimewa)

Arga Makmur-Ribuan hektare kebun kepala sawit milik masyarakat tidak produktif lagi di Bengkulu Utara, Bengkulu pada tahun 2025, dilakukan peremajaan melalui program replanting guna meningkatkan kesejahteraan petani sawit di wilayah ini.

Kebun sawit yang dilakukan pemeremajaan tersebut, milik warga Desa Sumber Mulya, Kecamatan Pinang Raya, Kabupaten Bengkulu Utara. Penanaman perdana program replanting kebun sawit di Desa Sumber Mulya, dilaksanakan, Kamis (30/1/2025).

Bupati Bengkulu Utara Mian mengatakan, realisasi replanting kebun sawit sejak 2017 hingga 2024, di daerah ini sudah mencapai 6.600 hektare dengan jumlah penerima manfaat program replanting sebanyak 3.200 petani.

“Target kita semua petani di Bengkulu Utara menanam sawit dengan bibit berkualitas, pelaksanaan kultur teknisnya baik, sehingga hasil panennya sesuai yang diharapkan masyarakat,” tambah Wakil Gubernur Bengkulu terpilih ini.

Produksi kebun kelapa sawit petani di Bengkulu, kata Mian saat ini rata-rata 10 ton/hektare/tahun. Untuk meningkatkan produksi hasil panen, pemerintah membiayai mulai peremajaan kebun sawit rakyat mulai dari pembibitan hingga perawatan agar hasil panen 5 tahun ke depan dapat maksimal.

“Program replainting kebun sawit ini dibiayai pemerintah melalui BPDPKS dengan pemupukan, perawatan dan bibitnya bagus. Insya Allah 5 tahun kedepan produksinya bisa mencapai 36 ton/hektare/tahun bisa dicapai,” tambah Mian.

Dengan hasil produksi yang tinggi ini, diharapkan kesejahteraan petani sawit di Bengkulu Utara akan lebih meningkat lagi dari yang sudah dicapai selama ini, sehingga mereka dapat hidup lebih layak lagi.

Kepala Dinas Perkebunan Bengkulu Utara Desman Siboro mengatakan, program replanting sawit dan tumpang sari jagung adalah program strategi nasional sekaligus kedaulatan pangan.

“Tujuan program ini untuk membangkitkan kembali semangat petani kita dengan memanfaatkan program nasional,” ucap Desman.

Dalam realisasi program replanting dalam satu hektarenya mencapai 135 batang bibit sawit. “Hari ini ada 1 hektare yang kita replantingkan dengan bibit 135 batang/hektare dengan ukuran 9 kali 9 meter,” tambahnya.

Kedepannya program replanting akan dilakukan tumpang sari dengan padi gogo sebagai wujud program swasembada pangan.  “Kedepannya harus dilakukan tumpang sari dengan padi gogo.
Harapannya dari program replanting dapat meningkatkan produksi masyarakat dari bibit yang berkualitas,” tambahnya.

Surip, petani Desa Air Sekamanak, sebagai penerima manfaat program replanting mengucapkan rasa terimakasih kepada pemerintah telah membiayai peremajaan kebun sawit miliknya. “Kami mengucapkan terima kasih pada pemerintah atas program replanting kebun sawit, sehingga kebun sawit kami kembali produktif lagi lima tahun kedepan,” ujarnya.

Hal tersebut diungkapkannya karena sebelumnya sebagai petani dirinya terkendala biaya untuk melakukan peremajaan secara mandiri. “Jadi, program ini sangat membantu petani sawit untuk meremajakan kebuh sawit agar produktif di masa depan,” demikian Surip.

Joko (33), petani Desa Bukit Makmur mengatakan, jumlah petani penerima manfaat di desanya sebanyak 100 kepala keluarga (KK) dengan luas kebun sawit di replanting sekitar 300 hektare. “Kami petani kecil merasa bersyukur atas program replanting ini. Kami tidak mempunyai biaya untuk meremajakan secara mandiri, jadi program ini sangat membantu petani kecil,” ujarnya.

Reporter : Usmin

Editor      : Christoper

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.