Potensi Perkebunan dan Pertanian Bengkulu Dilirik Menteri Malaysia

oleh -354 Dilihat

Bengkulu-Gubernur Rohidin Mersyah menerima lawatan Menteri Perusahaan Perladangan dan Komoditi Malaysia YB Datuk Hajah Zuraida Kamaruddin, bertempat di Balai Raya Semarak, Sabtu (16/7) malam.

Hal ini merupakan kunjungan balasan setelah beberapa waktu lalu perwakilan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, pergi ke Malaysia membicarakan peluang kerja sama di Bidang Perkebunan, terutama komoditi kelapa sawit, karet dan kopi.

Penjajakan kerja sama ini salah satu langkah solutif Gubernur Rohidin, untuk mengatasi gejolak harga kelapa sawit atau TBS di Bengkulu, sekarang sedang anjlok.

Provinsi Bengkulu, memiliki luas lahan perkebunan kelapa sawit lebih dari 200.000 hektare, dan hasil produksi hampir 1 juta ton, sehingga merupakan daerah yang sangat potensial untuk investasi industri kelapa sawit.

“Tadi, kita presentasikan potensi bahan baku terutama CPO yang hasilnya mencapai jutaan ton per tahun, namun untuk sekarang produk turunannya belum ada sama sekali,” jelas Rohidin

Nantinya, dengan adanya kerja sama hilirisasi industri sawit di Bengkulu, diharapkan akan mendongkrak nilai jual biji sawit masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi Bengkulu.

Bahan Baku Melimpah

Sementara itu, Menteri Perladangan dan Komoditi Malaysia YB Datuk Hajah Zuraida Kamaruddin mengakui Bengkulu sangat potensial untuk menjadi daerah investasi komoditi kelapa sawit dan karet.

Selain bahan baku yang melimpah, Bengkulu juga memiliki pelabuhan dan jalur logistik yang sangat penting dalam perdagangan ekspor.

“Alhamdulillah, saya lihat banyak potensi yang boleh kita manfaatkan di Bengkulu ini, karena logistik dan infrastrukturnya sudah tersedia. Ada port (pelabuhan) dan lapangan terbangnya (bandara) serta infrastruktur jalannya juga sudah teratur,” ujarnya usai pertemuan.

Selain itu, menurut Zuraida, batang sawit dan karet yang sudah tidak produktif juga dapat mempunyai nilai ekonomi yang tinggi jika diolah menjadi bahan furniture. Untuk itu, hubungan bilateral antara Malaysia dan Bengkulu harus diperkuat agar terjadi sinergi yang akan menguntungkan kedua belah pihak.

“Bila jadi ini adalah perjanjian pertama di mana sebuah provinsi dan Kerajaan Malaysia, kementerian dan agensi-agensi bergabung untuk menghidupkan ekonomi di sini (Bengkulu) maupun Malaysia. Sebab Bengkulu memiliki nilai histori yang sangat kuat dengan Bangsa Melayu Malaysia,” tambahnya.(mc/min)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.