Bangun Terminal Bandara Fatmawati Tahap I Sebesar Rp 64,2 Miliar
Bengkulu- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu segera merealisasikan impian masyarakat agar dapat terbang langsung dari Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu ke Mekkah dalam waktu dekat ini, menyusulkan dibangun terminal baru di bandara Kota Bengkulu.
Pembangunan tahap I terminal baru Bandara Fatmawati Soekarno resmi dimulai pada Selasa (23/9/2925). Pembangunan terminal baru ini menelan dana Rp 64,2 miliar dan masa kerja 233 hari kalender. Proyek ini ditargetkan rampung Mei 2026 dengan terminal dua lantai yang lebih representatif.
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menegaskan pembangunan ini bukan sekadar infrastruktur, tetapi langkah strategis agar Bengkulu sejajar dengan provinsi lain. “Kita sudah lihat set plan-nya, sangat bagus. Bahkan nanti akan ada garbarata,” kata Helmi.
Ia menambahkan, setelah tahap awal selesai, pemerintah daerah berharap pembangunan berlanjut agar Bandara Fatmawati Soekarno bisa naik status menjadi bandara internasional.
“Harapan kita, bandara ini bisa melayani penerbangan langsung ke Mekkah. Dengan begitu, Pemprov bisa menghemat hingga Rp10 miliar setiap tahun,” tegasnya.
Helmi menjelaskan, selama ini Pemprov Bengkulu harus menyewa pesawat menuju Bandara Minangkabau untuk memberangkatkan jamaah haji. Dengan penerbangan langsung dari Bengkulu, penghematan besar bisa dilakukan sekaligus memudahkan jamaah.
Sementara itu, General Manager Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Fatmawati Bengkulu, Muhammad Haekal, menyebut terminal baru ini memiliki luas total 9.214 m², terdiri dari area eksisting 2.807 m² dan area pengembangan 6.407 m².
“Dengan perluasan ini, kapasitas bandara akan meningkat signifikan, dari sebelumnya 600.000 penumpang menjadi 1,5 juta penumpang per tahun,” jelas Haekal.
Ia menambahkan, pertumbuhan jumlah penumpang terus menunjukkan tren positif. “Tahun 2025 ini sudah mencapai 761.695 penumpang. Kami optimis tahun depan akan meningkat seiring beroperasinya terminal baru,” ujarnya.
Pembangunan tahap I ini diharapkan menjadi tonggak sejarah baru transportasi udara di Bengkulu, sekaligus membuka peluang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pelayanan publik.
Editor : Usmin