Pemprov Bengkulu Desak Pelindo II Segera Atasi Pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai

oleh -118 Dilihat
Plt Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah dan Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Sumardi pimpin rapat kordinasi terkait pendangkalan pelabuhan Pulau Baai, di kantor PT Pelindo II Bengkulu, Selasa 7 Desember 2024.(Foto-Humas Pemprov Bengkulu)
Plt Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah dan Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Sumardi pimpin rapat kordinasi terkait pendangkalan pelabuhan Pulau Baai, di kantor PT Pelindo II Bengkulu, Selasa 7 Desember 2024.(Foto-Humas Pemprov Bengkulu)

Bengkulu- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, mendesak PT Pelindo Regional II segera melakukan pengerukan alur pelabuhan Pulau agar kapal-kapal besar lancar masuk ke Bengkulu. Soalnya, kalau kapal tidak bisa masuk ke pelabuhan Pulau Baai, dipastikan perekonomian Bengkulu akan lumpuh.

Hal tersebut disampaikan Plt Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah saat menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan pihak terkait di kantor PT Pelindo Regional II Bengkulu, Selasa (7/1/2025).

Dijelaskan, saat ini endapan pasir di alur pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu diperkirakan mencapai jutaan meter kubik. Hal ini terjadi akibat sedimentasi dan abrasi tinggi di sepanjang pantai barat Bengkulu.

Selain itu, di beberapa titik bangunan penahan abrasi sudah rusak diterjang gelombang. Hal ini menyebabkan timbunan pasir di alur pelabuhan semakin bertambah banyak,dan pendangkalan pelabuhan Pulau Baai menjadi parah.

Akibatnya, kapal-kapal ukuran besar tidak bisa merapat ke dermaga pelabuhan Pulau Baai, khususnya kapal ekspor batubara, karena alur dangkal dan jika dipaksakan kapal akan kandas.

Sekarang kapal besar menunggu diluar dan pengapalan batubara menggunakan tongkang dari stok penimbunan diangkut ke kapal. Kondisi ini berdampak kepada biaya operasional dan penurunan volume ekspor batubara Bengkulu.

Atas dasar ini, Pemprov Bengkulu mendesak agar masalah pendangkalan alur pelabuhan segera diatasi PT Pelindo Regional II agar keluar masuk kapal di pelabuhan ini tetap berjalan lancar, sehingga perekonomian Bengkulu tidak terganggu.

“Kami kembali menggelar rapat dengan Pelindo dan melibatkan pihak-pihak dari pusat yang terkait. Ini untuk memastikan penanganan alur pelabuhan yang sudah menjadi pekerjaan rumah sejak lama dapat segera diselesaikan,” ujar Rosjonsyah.

Ia menekankan pentingnya pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas antara Pelindo II dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Wilayah III Pulau Baai Bengkulu. “Tidak boleh ada saling lempar tanggung jawab. Semua pihak harus terlibat karena ini adalah salah satu penggerak ekonomi Bengkulu,” tegas mantan Bupati Lebong ini.

General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional II Bengkulu, S. Joko mengatakan, saat ini kedalaman alur pelayaran pelabuhan Pulau Baai berkisar -2,9 meter LWS (Low Water Spring). Namun, jika air pasang kedalaman bertambah rata-rata sekitar 1,2 meter.

Untuk memperlancar aktivitas di pelabuhan tersebut, pihaknya mengatur jadwal keluar-masuk kapal dan memberikan imbauan terkait draft kapal agar tetap aman.

Selain itu, PT Pelindo Bengkulu juga merekomendasikan metode Ship to Ship untuk memuat kargo unggulan seperti batubara, di mana pemuatan dilakukan dari tongkang di dermaga dan diteruskan ke kapal besar di luar pelabuhan,” jelasnya.

Meski menghadapi tantangan besar akibat sedimentasi dan abrasi, Pelindo tetap berupaya maksimal menjaga kelancaran pelayanan kepelabuhanan demi mendukung perekonomian Bengkulu.

Pemprov Bengkulu berharap koordinasi dan langkah konkret dari semua pihak dapat segera terwujud untuk mengatasi pendangkalan alur pelayaran, menjaga operasional pelabuhan, dan memperkuat pertumbuhan ekonomi daerah.

Reporter : Usmin

Editor     : M Rareza Rebi Aldo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.