Pelaksanaan PIN Tahap II di Bengkulu Sasar 287.541 Anak

oleh -21 Dilihat
Asisten I Pemprov Bengkulu, Khairil Anwar, Kepala BKKBN Bengkulu, Zamhari dan kepala OPD lainya foto bersama usai pencanaganan PIN tahap dua di Balai Raya Semarak Bengkulu, Selasa tanggal 23 Juli 2024.(Foto/Humas BKKBN Bengkulu)
Asisten I Pemprov Bengkulu, Khairil Anwar, Kepala BKKBN Bengkulu, Zamhari dan kepala OPD lainya foto bersama usai pencanaganan PIN tahap dua di Balai Raya Semarak Bengkulu, Selasa tanggal 23 Juli 2024.(Foto/Humas BKKBN Bengkulu)

Bengkulu- Pekan Imunisasi Nasional (PIN) tahap dua di Provinsi Bengkulu, akan menyasar pemberian vaksin polio kepada 287.541 orang anak di daerah ini. Target pemberian vaksin polio sebanyak ini tersebar di 10 kabupaten dan kota di Bengkulu.

Hal tersebut terungkap pada acara pencanangan PIN tahap dua oleh Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah diwakili Asisten I Pemprov Bengkulu, Khairil Anwar di Balai Raya Semarak Bengkulu, Selasa (23/7/2024).

Pencanangan PIN tahap dua dilaksanakan secara serentak di 27 provinsi, termasuk Bengkulu. Pemberian vaksin polio kepada anak pada PIN tahan dua ini untuk menekan kasus polio di daerah ini.

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dalam sambutannya yang dibacakan Asisten I Khairil Anwar mengatakan, pemberian imunisasi ini untuk meningkatkan imunitas terhadap polio dalam rangka pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2025.

Untuk itu, diharapkan meningkatnya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap individu sehingga derajat kesehatan masyarakat setinggi–tingginya dapat terwujud.

Guna mencapai tujuan tersebut maka diperlukan perencanaan, pembangunan yang sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan melibatkan kerjasama serta komitmen dari lintas program dan lintas sektor lainnya.

“Sasaran PIN adalah seluruh anak usia 0–7 tahun, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Sasaran provinsi bengkulu 287.541 anak dengan target cakupan sekurang–kurangnya adalah 95 persen,” tambah Khairil.

Penyakit polio merupakan salah satu kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia dan seluruh negara telah berkomitmen untuk mewujudkan eradikasi polio termasuk Indonesia.

“Berdasarkan penilaian risiko yang dilakukan oleh badan kesehatan dunia (world health organization) sebagian besar kabupaten dan kota di Indonesia dikategorikan wilayah risiko tinggi penularan polio,” tambahnya.

Hal senada diungkapkan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari. Ia mengatakan, gerakan PIN Polio merupakan bagian dari implementasi program pembangunan kependudukan dan pembangunan keluarga dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan menuju bangsa yang mandiri.

Reporter      :  Lesiana

Editor           : M Rareza Rebi Aldo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.