Bengkulu- Sebagai salah satu daerah dari 18 wilayah Tertinggal, Terluar dan Terdepan (3T) di Tanah Air, Pulau Enggano di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, diberikan perhatian khusus oleh pemerintah pusat melalui Pemprov Bengkulu dan Pemkab Bengkulu Utara, sebagai pemilik pemilik wilayah Enggano bersama pemerintah pusat lewat kementerian teknis terkait.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Infrastruktur Sumber Daya Air Kementerian Koordinasi Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Kemenko Marves), Suraji, pada acara silaturahmi dengan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah dan Masyarakat Enggano, di Kantor Camat Enggano, di Desa Apoho, Rabu (9/11/2022).
“Jadi, keberadaan dan fungsi Pulau Enggano ini sangat luar biasa sekali untuk pertahanan, keamanan, kesejahteraan dan konservasi lingkungan. Oleh karena itu, pembangunan jalan 3T ini adalah bagian dari Major Project, dan kami dari Kemenko Marves menjadi pihak yang mengawal hal tersebut,” ujarnya.
Dengan demikian, kata Suraji, perjuangan dari Pemprov Bengkulu bersama Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu pada November 2022 ini bisa dimulai pembangunannya dan dapat terselesaikan 100 persen hingga 2024 mendatang.
“Alhamdulillah berbagai progres pembangunan fisik dan SDM bisa sama-sama kita rasakan saat ini. Semoga di 2024 nanti jalan poros utama Pulau Enggano terbangun dengan baik, sehingga fungsi ekonomi juga akan tumbuh dan berkembang dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, tujuan utama dibangunnya infrastruktur dasar dan telekomunikasi di Pulau Enggano, untuk memaksimalkan fungsi Pulau 3T. Selain itu, untuk melindungi sumber daya alam yang ada dengan melibatkan masyarakat setempat.
“Saya meyakini dengan infrastruktur terbangun dengan baik maka investasi akan masuk dan pada akhirnya masyarakat Enggano bisa menjadi masyarakat yang sejahtera dan mandiri,” ujar Gubernur Rohidin.
Alasan Enggano mendapatkan perhatian serius, kat Roheden memiliki 3 alasan penting, yakni, sebagai daerah strategis pertahanan nasional. Di mana jaminan kedaulatan bangsa Indonesia salah satu titik koordinatnya ada di Pulau Enggano. Kedua, Pulau Enggano sebagai Pulau 3T dengan segala fungsi dan keberadaannya.
Serta alasan yang ketiga karena rasa cinta dan keterpanggilan diri Gubernur Rohidin untuk mensejahterakan masyarakat Enggano yang selama ini selalu kurang diperhatikan oleh pemerintah.
“Jadi, harus betul menjadi komitmen kita bersama untuk terus melanjutkan pembangunan di Pulau Enggano, tidak hanya berhenti hingga 2024 mendatang, termasuk pembangunan 2 pelabuhan dan satu bandara Pulau Enggano terselesaikan, sehingga semakin banyak wisatawan dan investor yang datang pulau ini,” pungkasnya.
Akses Internet
Sementara itu, Camat Enggano, Susanto mengucakan terima kasih kepada Pemprov Bengkulu, dan pemerintah pusat, karena menbangun infrastruktur jalan, jembatan, pelabuhan dan instruktur telekomunikasi.
Khusus pembanngunan telekomunikasi Enggano, maka sinyal telepon dan internet sudah 4G, sehingga pihaknya berkeyakinan Enggano ke depan akan semakin maju.
“Kami masyarakat Enggano menyampaikan apresiasi yang sangat luar biasa kepada Gubernur Rohidin yang telah beberapa kali mengunjungi Pulau Enggano dan melaksanakan apa yang diharapkan masyarakat, dan saat ini sudah mulai diwujudkan. Tidak hanya sebagai Pulau 3T tapi saat ini Enggano juga telah menjadi kepulauan 4T yaitu T satunya lagi adalah pulau terpopuler,” ujar Susanto.
Sementara itu, Plt Kepala BPJN Bengkulu Yohanis Tulak mengatakan, sepanjang 32,82 km jalan trans Enggano telah mulai dibangun sejak 1 bulan terakhir. Untuk tahap awal disiapkan anggaran dari APBN senilai Rp 163 miliar dan ditargetkan bisa selesai dilakukan pengecoran jalan hingga sepanjang 13 Km.
“Pembangunan kita prioritaskan pada titik jalan yang rusaknya berat, seperti di Desa Apoho dan di titik kritis lainnya seperti di desa lain dalam Kecamatan Enggano.(mc/min)