Kreativitas Karya Literasi Siswa SMAN 4 Kota Bengkulu Diapresiasi Gubernur Rohidin

oleh -62 Dilihat
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah dan Kepala Dikbud Bengkulu, Saidirman foto bersama kepala sekolah dan para guru SMAN 4 Kota Bengkulu pada acara pembukaan SMAPA Fiesta ke-19 dan HUT ke-40 SMAN tersebut.(Foto/Ist)
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah dan Kepala Dikbud Bengkulu, Saidirman foto bersama kepala sekolah dan para guru SMAN 4 Kota Bengkulu pada acara pembukaan SMAPA Fiesta ke-19 dan HUT ke-40 SMAN tersebut.(Foto/Ist)

Bengkulu- Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengapresiasi kreativitas siswa-siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Kota Bengkulu, karena menghasilkan karya sangat menonjol berupa karya dalam bentuk tulisan literasi yang sangat baik.

“Ada beberapa buku yang diterima dan sampai hampir 10 buku. Semuanya merupakan hasil karya guru berkolaborasi bersama siswa dan ini sangat positif sekali,” kata Gubernur Rohidin saat menghadiri pembukaan SMAPA Fiesta ke-19 dan HUT ke-40 di Jalan Zainul Arifin SMAN 4 Kota Bengkulu, Senin (5/2/2024).

Khusus jajaran pengurus OSIS, Pemprov punya Bengkulu Leadership, yaitu program untuk para Ketua OSIS berprestasi, saat ini sudah satu tahun berjalan. Tahun lalu, 10 siswa dikirim untuk melanjutkan ke perguruan tinggi ternama di Indonesia, seperti UGM, UI, UNPAD, IPB, UNSRI, UNAND, UNIB maupun UIN Fatmawati.

“Semua biaya pendidikan gratis hingga tamat (8 semester), biaya hidupnya juga ditanggung oleh pemerintah yang dianggarkan melalui APBD. Diseleksi secara ketat, dari seluruh SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah di seluruh Bengkulu dan tahun ini akan kembali dibuka pendaftaran,” ujar Rohidin.

Ia menambahkan, dengan kurikulum merdeka, sekolah diminta untuk memetakan tentang potensi latar belakang status sosial para siswanya sehingga sistem pembelajaran di sekolah lebih sesuai dengan karakteristik siswa sehingga ketika anak tamat sekolah kemandirian serta kreativitasnya semakin terasah.

“Jadi, dibutuhkan inovasi dari kepala sekolah dengan kemampuan manajerial yang terbuka, melibatkan masyarakat setempat dan selalu berkoordinasi dengan pemangku kepentingan yang lain, seperti dengan balai guru penggerak, balai penjamin mutu agar penyesuaian penerapan kurikulum tersebut berjalan baik, tentu membutuhkan pemahaman dan dukungan dari semua pihak,” demikian Rohidin.(mc/min)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.