Bengkulu- Komandan Korem (Danrem) 041 Gamas Bengkulu, Brigjen TNI, Achmad Budi Handoyo menerima kunjungan Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS-PK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Nopian Andusti dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Rusman Efendi.
Saat menerima audensi Deputi KSPK BKKBN tersebut, Danrem 041 Gamas Bengkulu, didampingi para pejabat dilingkup Makorem setempat, di antaranya Kasiter, Kasiren, Kasiintel dan Kasiop.
Dalam pertemuan tersebut, Danrem 041 Gamas, Brijen TNI Achmad Budi Handoyo mengatakan, TNI tetap setia terhadap program pembangunan kependudukan dan keluarga berencana, termasuk di Provinsi Bengkulu. Alasanya, program KB bertujuan meningkatkan ketahanan keluarga dan secara otomatis meningkatkan ketahanan bangsa.
“Program ketahanan keluarga terdapat di dalamnya pelayanan KB dan penurunan stunting telah menjadi bagian dari tugas TNI untuk memberikan dukungan pelaksanaan progam-program di BKKBN,” kata Danrem 041 Gamas Bengkulu, saat menerima kunjungan kerja Deputi Bidang KS-PK BKKBN Pusat, Nopian Andusti, di Makorem 041 Gamas Bengkulu, Rabu (21/9/2022).
Ia mengatakan, dukungan TNI terhadap program Bangga Kencana diperkuat dengan personel bintara pembina desa (Babinsa) yang tersebar, setiap desa di Provinsi Bengkulu, kata Danrem Bengkulu.
Sementara itu, Deputi Bidang KS-PK BKKBN Nopian Andusti mengatakan, kunjungannya ke Bengkulu untuk mengajak kembali pemerintah daerah memperkuat dukungan terhadap program Bangga Kencana. Pelaksanaan program pembangunan kependudunan tidak dapat berjalan sukses tanpa dukungan mitra kerja dari semua sektor.
“Kunjungan kerja bersama jajaran TNI lingkup Makorem 041 Gamas Bengkulu, ini untuk meningkatkan kerja sama dua lembaga serta penguatan peran TNI dalam percepatan penurunan stunting, dan pelaksanaan program Bangga Kencana di Bengkulu,” ujar Nopian.
Mantan Sekda Provinsi Bentkulu ini menambahkan, penanganan stunting telah diperkuat dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting. Perpres tersebut menekankan untuk melakukan mengatasi stunting di Tanah Air harus dilaksanakan secara bergotong royong.
“Kita mengajak semua stakeholder dan OPD untuk bersama-sama bergerak. Dengan kerja sama semua pihak, harapannya akan membuat suksesnya penurunan angka stunting ini,” ujarnya.
Disebutkan dalam penanganan stunting melalui intervensi sensitif bersama TNI dengan kebijakan sebagai bapak asuh anak stunting (BAAS) di Bengkulu, melalui konvergensi lintas sektor diyakini penanganan stunting akan membuahkan hasil pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM), demikian Andusti.(rs/min)