Korban ASN Tipu Janjikan Guru Bantu di Bengkulu Utara Bertambah 50 Orang, Kerugian Capai Rp 700 Juta

oleh -24 Dilihat
Oknum ASN Disdik Bengkulu Utara tersangka penipu warga janjikan jadi guru bantu diperiksa penyidik Polres Bengkulu Utara.(Foto HB-FIR)
Oknum ASN Disdik Bengkulu Utara tersangka penipu warga janjikan jadi guru bantu diperiksa penyidik Polres Bengkulu Utara.(Foto HB-FIR)

Bengkulu- Jumlah korban penipuan yang dilakukan AR (40) Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkulu Utara untuk menjadi guru bantu dengan memberikan sejumlah bertambah menjadi sebanyak 50 orang dengan total kerugian mencapai Rp 700 juta.

“Iya, dari pengembangan yang kami lakukan serta pengakuan tersangka korban bertambah menjadi 50 orang dengan kerugian mencapai Rp 700 juta,” kata Kasat Reskrim Polres Bengkulu Utara, Iptu Rizky Dwi Cahyo, saat ditemui di Mapolres Bengkulu Utara, saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin (17/2/2025).

Ditambahkan Kasat Reskrim, laporan dsri korban terus berdatangan ke Mapolres Bengkulu Utara. “Laporan terus masuk, saat kami konfrontrasi diakui semua oleh tersangka,” tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, Satuan Reskrim Polres Bengkulu Utara meringkus AR (40) Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkulu Utara menipu puluhan orang dengan modus dapat menjadikan seseorang sebagai Guru Bantu Daerah (GBD).

“AR menjanjikan puluhan orang menjadi GBD asalkan menyetor uang berkisar Rp 10 juta hingga Rp 15 juta tergantung pendidikan. S1 bayar Rp 10 juta, SMA bayar Rp 15 juta,” ungkap Kasat Reskrim Polres Bengkulu Utara, Iptu Rizky Dwi Cahyo, saat ditemui di Mapolres Bengkulu Utara, Kamis (13/2/2025).

Iptu Rizky Dwi Cahyo menjelaskan diringkusnya AR berawal dari laporan sejumlah orang yang merasa ditipu oleh AR. “Pelaku awalnya menghubungi sejumlah orang bahwa ada formasi GBD. Lalu ia menjanjikan dapat membantu asalkan disiapkan uang,” ungkapnya.

Aksi AR berlangsung sejak Desember 2024 ia menghubungi sejumlah korbannya menawarkan peluang GBD. Banyak warga tertarik apalagi AR merupakan ASN di Dinas Pendidikan, semakin meyakinkan.

Pertemuan dengan beberapa orang dan AR berlangsung. Sejumlah uang masuk ke rekening AR, ada juga diserahkan secara tunai hingga sejauh ini total Rp 700 juta uang berhasil ia kumpulkan.

“Sejauh ini Rp 300 juta uang ia kumpulkan dari puluhan korbannya. Kami masih mendalami apakah masih ada korban lainnya,” jelas Kasat Reskrim. Terbongkarnya penipuan yang dilakukan AR ketika janjinya SK guru bantu akan terbit pada 10 Januari namun hingga tanggal dijanjikan SK itu tak kunjung diterima para korban.

“Lalu para korban menanyakan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkulu Utara serta diketahui tidak ada program rekruitmen GBD. Barulah korban sadar ditipu lalu melapor ke polisi,” demikian Kasat Reskrim.

Dari hasil pendalaman pemeriksaan polisi diketahui AR mengatakan uang Rp 700 juta itu, ia gunakan bermain judi online serta memenuhi kebutuhannya sehari-hari. “Uang hasil menipu itu digunakan untuk main judi online serta berfoya-foya,” jelas Iptu Rizky Dwi Cahyo.

Reporter : FIR

Editor    : Usmin

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.