Bengkulu- Untuk menekan tingkat inflasi dan menjaga daya beli masyarakat terhadap bahan pangan menjelang bulan Ramanda, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu menggelar pasar murah.
Kegiatan pasar murah ini dibuka secara resmi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah, bertempat di halaman Gedung Dekranasda Bengkulu, Selasa (18/2/2025).
Pasar murah tersebut menjual berbagai komoditas pangan dengan harga lebih terjangkau dibandingkan harga pasar, seperti bawang merah, daging ayam potong, cabai, minyak goreng, dan jenis sembako lainnya.
Harga bawang merah dipasar murah dijual Rp 30.000/kg di pasar umum Rp 45.000/kg, daging ayam potong Rp 25.000/kg dipasar umum harganya Rp 28.000/kg dan cabai merah panjang kriting di pasar murah dijual Rp 40.000/kg harga dipasar umum Rp 60.000/kg.
Harga minyak goreng dipasar murah dijual dengan selisi harga di pasar tradisional Rp 2.000/kg. Harga migor berbagai merek di Kota Bengkulu saat ini Rp 17.000/liter.
Kendalikan Inflasi
Plt Gubernur Bengkulu Rosjonsyah, mengatakan, program pasar murah ini merupakan langkah strategis dalam pengendalian inflasi, mengingat inflasi Bengkulu saat ini masih berada di atas rata-rata nasional, yakni 1,33 persen.
“Tantangan dalam mengendalikan inflasi masih cukup besar. Oleh karena itu, kegiatan seperti ini harus terus dilakukan agar stabilitas makroekonomi Bengkulu tetap terjaga, terutama di tengah proses pemulihan ekonomi,” ujar Rosjonsyah
Sektor makanan, minuman, tembakau, pakaian dan alas kaki, perumahan, air, listrik, serta bahan bakar menjadi penyumbang utama inflasi di Bengkulu. Oleh karena itu, pasar murah diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau, terutama pada bulan Ramandan mendatang.
Sebagai Ketua TPID Bengkulu, Rosjonsyah juga meminta agar produk yang dijual di pasar murah mengutamakan produk lokal unggulan yang memiliki ciri khas daerah. Program ini akan dilaksanakan secara merata di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu.
Sejak dibuka, pasar murah ini langsung diserbu pembeli, terutama kalangan ibu rumah tangga. Mei, salah seorang warga, mengaku datang ke pasar murah setelah mendapat informasi dari temannya.
“Tadi saya diberi tahu teman ada pasar murah, jadi datang ke sini lihat-lihat harga. Memang lebih murah dibanding pasar biasa. Saya sudah beli telur, sekarang mau cari minyak goreng dan bumbu dapur,” kata Mei.
Pasar murah ini melibatkan berbagai instansi, di antaranya Bank Indonesia, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Perum Bulog, Biro Perekonomian, Dinas Peternakan, Dinas Sosial, Dinas Pemuda dan Olahraga, Satgas Pangan, Polres Kota Bengkulu, serta Satpol PP Provinsi Bengkulu.
Reporter : Usmin
Editor : M Rareza Rebi Aldo