Jalan Nasional Bengkulu Selatan-Pagar Alam Sudah Terbuka Setelah Putus Akibat Longsor

oleh -76 Dilihat
Ruas jalan Bengkulu Selatan-Pagar Alam, Sumsel yang sempat putus akibat badan jalan tertimbunan tanah longsor, saat ini sudah terbuka dan bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat, setelah timbunan material longsor berhasil disingkirkan BPBD setempat dan BPJN Bengkulu.(Foto/Ist)
Ruas jalan Bengkulu Selatan-Pagar Alam, Sumsel yang sempat putus akibat badan jalan tertimbunan tanah longsor, saat ini sudah terbuka dan bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat, setelah timbunan material longsor berhasil disingkirkan BPBD setempat dan BPJN Bengkulu.(Foto/Ist)

Bengkulu- Jalan nasional lintas Manna, Bengkulu Selatan-Pagar Alam, Sumatera Selatan (Sumsel), saat ini sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat, setelah meterial longsor yang menutupi badan jalan berhasil disingkirkan pihak BPJN Kementerian PUPR Bengkulu, dan BPBD Bengkulu Selatan.

Hal tersebut disampaikan Kepala BPBD Bengkulu Selatan, Hen Yepi, di Bengkulu Selatan, Sabtu (20/9/2025). Ia mengatakan,  Tim BPBD Bengkulu Selatan bersama Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kementerian PUPR Bengkulu, berhasil menyingkirkan timbunan tanah langsor yang menutupi badan jalan nasional sejak beberapa hari lalu.

“Mulai saat ini, kendaraan dari dari Manna menju Pagar Alam dan sebaliknya sudah bisa melintasi jalan nasional tersebut, karena timbunan dana longsor yang menutupi badan jalan di Desa Kayu Ajaram berhasil kita singkitkan,” ujarnya.

Untuk menyingkirkan timbunan tanah di bandan jalan di Desa Kayu Ajaram itu, pihaknya bersama BPJN Kementerian PUPR Bengkulu, telah mengerahkan 3 alat berat ke lokasi longsor, yakni 2 excavator dan backhoe loader.

Meski timbunan longsor sudah berhasil disingkarkan dan arus lalu lintas kendaraan di ruas Manna-Pagar Alam, Sumsel sudah terbuka, tapi masyarakat tetap diimbau waspada ancaman longsor susulan mengingat curah hujan di wilayah ini masih tinggi.

Dengan demikian, potensi terjadi tanah longsor dan menutup badan di jalan di ruas Manna-Pagar Alam, Sumsel masih tetap berbuka, maka para masyarakat yang melintas di jalan selalu waspadai guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

Selain itu, kondisi badan jalan Manna-Pagar Alam pasca longsor masih lincin, sehingga jika pengendara tidak hati-hati melintas di lokasi longsor bisa mengalami kecelakaan. Karena itu, para pengemudi kendaraan roda dua dan empat untuk-untuk berhati-hati,” ujarnya.

Hen Yepi menyebut proses evakuasi material longsor sedikit terkendala dengan cuaca hujan, sehingga proses evakuasi sedikit lamban dan baru bisa diselesaikan selama 4 hari. Selain itu, jumlah material longsor juga cukup banyak dengan panjang mencapai 350 meter.

Jumlah volume material longsor ini jauh lebih banyak dengan longsor yang biasanya terjadi. Hal ini juga menjadi penyebab lambanya proses evakuasi tanah yang menimbun badan jalan tersebut.

“Kita agak lama melakukan evakuasinya, karena material longsornya sangat banyak dibanding longsor yang terjadi selama ini. Selain itu, keterlambatan juga disebabkan hujan terus menerus melanda daerah ini,” tambahnya.

Seperti diketahui jalan nasional ruas Manna, Bengkulu Selatan-Pagar Alam, Sumsel rawan terjadi longsor setiap musim hujan. Sejak jalan ini dikelolah BPJN Bengkulu, sudah tidak terhitung terjadi longsor setiap musim hujan.

Hal ini terjadi karena tanah tebing dikiri kanan jalan labil, sehingga jika terjadi hujan lebat berlangsung cukup lama, maka terjadi longsor seperti yang terjadi selasa lalu. Hal ini terjadi diduga hutan yang ada di kiri kanan jalan sudah gundul, sehingga bila musim hujan tanah longsor.

 

Editor : Usmin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.