Bengkulu-Sejumlah pedagang di Pasar Panorama, Kota Bengkulu, Bengkulu mengungkapkan, sejak diberlakukan kenaikan PPN 12 persen oleh Presiden Prabowo 1 Januari 2025, setidaknya sudah dua kali harga minyak goreng mengalami kenaikan di pasaran.
Kenaikan harga minyak goreng relatif terjadi di semua merek. Merek Minyak Kita, misalnya sejak Januari alami dua kali kenaikan.
Ramos salah seorang pedagang eceran Sembako di Pasar Panorama, Kota Bengkulu mengatakan, dalam ingatannya kenaikan harga minyak goreng telah terjadi sejak 1 Januari 2025 lalu.
“Sudah dua kali naik harga Minyak Kita, memang sedikit-sedikit naiknya sampaj sekarang Rp 197.000 per kerat (12 botol isi kemasan 1 liter), sejak PPN 12 persen ditetapkan presiden,” kata Ramos saat ditemui di tokonya di Pasar Panorama, Kamis (30/1/2025).
Dijelaskan, awalnya Minyak Kita dia beli dari grosir Rp 195.000 per kerat isi 1 liter 12 botol. Harga beli dengan grosir Rp 16.250. Ia jual di pasar 17.000. Bahkan saat ini di warung ditemukan harga Minyak Kita mencapai Rp 18.000.
Tidak berkelang satu minggu, kata Ramos kemudian harga Minyak Kita naik lagi menjadi Rp 197.000/kerat. Kenaikan harga minyak goreng tidak saja terjadi pada merek Minyak Kita. Merek-merek lain juga mengalami kenaikan selama Januari 2025.
Merek Lain Juga Naik
Kenaikan harga minyak goreng selama Januari tidak saja dialami Minyak Kita. Minyak merek lain juga mengalami hal sama di pasar dan warung. Merek Rose Brand sebelumnya Rp 18.000 menjadi Rp 26.000 per liter.
Elly Suparti, ibu rumah tangga mengatakan kenaikan harga minyak goreng di warung ia temukan sejak, Rabu (29/1/2025).
“Minyak merek Rose Brand sebelumnya Rp18 ribu per liter sekarang menjadi Rp 26.000. Kenaikan ini sangat tinggi lonjakannya,” kata Elly.
Minyak goreng merek Sunco sebelumnya per liter Rp 38.500 sekarang naik menjadi Rp 40.500 di warung atau eceran.
Minyak goreng naik. Kelas rosebrand 1 liter 26.000. Sebelumnya 1 liter 18.000 di warung.
Minyak kita Rp 195 sekarang naik Rp 200 per dus seliter. Sunco dulu Rp 38.500 naik menjadi 40.500. Rata-rata naik 200 rupiah.
Reporter : FIR
Editor : Usmin