Dukung Program Indonesia Hijau, Komunitas BKKB Gelar Festival Bonsai

oleh -23 Dilihat
Gubernur Bengkulu mengunjungi festival bongsa di halaman kantor Gubernur Bengkulu, Senin 26 Agustus 2024. (Foto-Humas Pemprov Bengkulu)
Gubernur Bengkulu mengunjungi festival bongsa di halaman kantor Gubernur Bengkulu, Senin 26 Agustus 2024. (Foto-Humas Pemprov Bengkulu)

Bengkulu- Sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah daerah dalam menjaga lingkungan dan melestarikan alam, serta sebagai realisasi Program Indonesia Hijau, Komunitas Bonsai Kito-Kito Bengkulu (BKKB) menggelar Festival Bonsai di halaman Kantor Gubernur Bengkulu, Senin (26/8/2024).

Festival tersebut dibuka langsung Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, karena masih dalam rangka kegiatan memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79. Bonsai merupakan karya seni yang cukup populer di kalangan masyarakat, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Seni bonsai di Indonesia dari tahun ke tahun terus berkembang pesat.

Bonsai sendiri merupakan tanaman atau pohon yang dikerdilkan di dalam pot, dengan tujuan membuat miniatur dari bentuk asli pohon tersebut. Tanaman yang dibuat bonsai dalam pameran ini antara lain jenis beringin, kayu sancang, kamboja, cemara, hingga jenis pohon berbuah seperti murbei.

Istilah bonsai awalnya digunakan untuk merujuk pada seni tradisional Jepang dalam pemeliharaan tanaman atau pohon di dalam pot dangkal.

Kesenian ini mengombinasikan keindahan bentuk dahan, daun, batang, dan akar pohon. Festival Bonsai ini merupakan wujud komitmen untuk mempromosikan dan melestarikan seni bonsai yang memiliki nilai estetika dan filosofi.

“Bengkulu memiliki banyak sekali vegetasi yang dipadukan dengan seni, kreativitas, serta kesabaran dan ketelatenan sehingga menghasilkan karya yang menarik. Hobi ini sangat positif, apalagi jika hobinya dapat menghasilkan keuntungan,” kata Rohidin setelah meninjau beragam jenis bonsai.

Sementara itu, Ketua Komunitas BKKB, Joni Kapisah, menyatakan bahwa kegiatan ini memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat pecinta bonsai untuk menampilkan koleksi maupun hasil karya terbaik mereka.

“Peserta yang ikut lebih dari 70 orang dengan total 284 bonsai yang dipamerkan. Bentuknya beragam, harganya pun beragam, mulai dari ratusan ribu hingga Rp 40 juta per pohon bonsai,” kata Joni.

Joni menambahkan, kegiatan ini juga menjadi ajang berkumpul bagi para petani, perajin, dan pelatih bonsai yang diharapkan dapat membuka peluang usaha. Acara ini masih akan berlangsung hingga Kamis (29/8/2024).

“Ini bukan kompetisi, jadi merupakan ajang untuk berkumpul dan berbagi ilmu. Untuk menambah semarak, panitia juga menyediakan doorprize bagi para peserta,” tutup Joni.

 

Reporter    :    Ek Agustin

Editor        :    M Rareza Rebi Aldo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.