Bengkulu- Puluhan proyek fisik di Bengkulu, yang dibiayai dana APBN 2024, tidak dapat diselesaikan tepat waktu sesuai kontrak kerja, akibat cuaca ekstem melanda daerah ini dalam dua bulan terakhir.
Kepala KPPN Bengkulu, Mohammad Arief Barata, di Bengkulu, Rabu (25/12/2024) tidak menampik hal tersebut. Ia mengatakan realisasi belanja modal mengalami penurunan dari tahun lalu. Saat ini realisasi belanja modal sebesar sebesar Rp763,81 miliar atau 82,04 persen dari pagu anggaran belanja negara sebesar Rp15,944 triliun
Hal imi terjadi karena banyak kontrak tidak dapat diselesai tepat waktu, akibat satu dua bulan ini cuaca sangat ekstrim melanda wilayah Bengkulu. Bahkan, di beberapa tempat terdapat badai dan banjir, sehingga pekerjaan tidak dapat dilaksanakan secara optimal.
Hal ini menyebabkan banyak dana proyek yang tidak selesai tetap waktu masuk ke rekening penampungan. “Jadi, ini semua terjadi karena kondisi cuaca ekstrem melanda wilayah Bengkulu dan sekitarnya,” ujarnya.
Disebutkan, beberapa proyek APBN tahun 2024 di Bengkulu, tidak dapat diselesai tepat waktu, akibat terganggu cuaca ekstrem, di antaranya proyek Kementerian PUPR, Kemenag Bengkulu, Kemendikbud Ristek, Kemenkumham, dan Kemenkes.
Arief menambahkan, cukup banyak kontrak proyek fisik di Bengkulu, tidak selesai tepat waktu, dan masuk ke rekening penampungan, jumlahnya meningkat tiga kali lipat dari tahun sebelumnya.
Pada tahun ini ada sebanyak 94 kontrak tidak dapat diselesaikan tepat waktu atau meningkat sebanyak 64 kontrak dibanding tahun anggaran 2024 lalu. Akibatnya, belanja modal mengalami kendala di lapangan.
Hal ini terjadi meski badai, hujan dan angin kencatang tidak nyatakan sebagai bencana oleh kepala daerah. Dengan demikian, tidak bisa dijadikan alasan kontrak tidak dapat diselesaikan tepat waktu.
Meski demikian, kata Arief, mayoritas Surat Perintah Membayar (SPM) telah diproses, kecuali beberapa SPM belanja modal yang masih memerlukan dispensasi dari pusat.
Reporter : Usmin
Editor : M Rareza Rebi Aldo