Bengkulu- Masyarakat Provinsi Bengkulu diminta mewaspadai menyikapi cuaca ekstrem melanda wilayah selama sepekan kedepan atau tanggal 11-18 Desember 2025.
Peringatan dini kewaspadaan itu, disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bengkulu. Hal ini disampaikan terkait potensi cuaca ekstrem akan melanda wilayah Bengkulu dan sekitarnya mulai Kamis (11/12/2025).
Berdasarkan hasil analisis terkini, terdapat perkembangan signifikan pada dinamika atmosfer yang berpotensi meningkatkan intensitas hujan di sejumlah daerah.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Fatmawati Soekarno Bengkulu, Tri Widiarto, Rabu (10/12/2025) menjelaskan, Bibit Siklon Tropis 91S terpantau berada di Samudera Hindia sebelah barat daya Bengkulu. Keberadaan sistem ini memicu pertemuan massa udara (konfluensi) dan belokan angin yang memperkuat pembentukan awan hujan di wilayah Provinsi Bengkulu.
Aktivitas tersebut juga didukung gelombang atmosfer dan fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) di sekitar pusat sirkulasi bibit siklon. Kondisi cuaca semakin diperkuat dengan suhu muka laut yang hangat, berkisar 29–30°C, serta Indian Ocean Dipole (IOD) yang berada dalam fase negatif.
Dengan kelembapan tinggi di seluruh lapisan atmosfer, suplai uap air ke wilayah Bengkulu meningkat dan memicu pertumbuhan awan hujan skala besar, terutama di sepanjang pantai barat Bengkulu.
Wilayah yang diprediksi mengalami hujan lebat hingga sangat lebat meliputi Mukomuko, Bengkulu Utara, Lebong, Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu, Seluma, Bengkulu Selatan, dan Kaur.
Dengan kondisi tersebut, BMKG mengingatkan adanya potensi banjir, banjir bandang, hingga longsor, bergantung pada tingkat kerawanan masing-masing wilayah.
Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengambil langkah antisipatif agar aktivitas harian dapat berlangsung aman dan lancar.
Kemudian Memantau informasi cuaca terbaru melalui media sosial @infobmkgbengkulu, call center 0811-7328-773, serta selalu merujuk pada informasi resmi dari BMKG dan tidak mudah percaya pada kabar cuaca dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Editor : Usmin
