Bengkulu- Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, pada pertengahan April 2023 ini, resmi mengukuhkan Duta Generasi Berencana (GenRe) tingkat desa dan kelurahan di sejumlah desa di daerah itu.
Terdapat sebanyak 156 desa dan kelurahan di kabupaten ini akan memiliki Duta GenRe desa dan kelurahan. Kelompok remaja tersebut, akan membantu pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan kependudukan. GenRe tersebut memberikan pengetahuan pada kelompok usia muda. Dengan tujuan agar remaja terhindar dari tiga masalah besar yang menghambat kemajuan remaja.
Hal tersebut disampaikan Bupati Rejang Lebong, Syamsul Effendi, dalam sambutannya pada pengukuhan Duta GenRe Desa dan Kelurahan di Kampung KB Desa Dusun Sawah, Kecamatan Curup Utara, Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Kamis, (13/4/2023).
Hadir pada pengukuhan Duta GenRe sekaligus peresmian sekolah lansia di Rejang Lebong itu, tampak Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, Zainin yang didampingi sejumlah pejabat di lingkup BKKBN, Ketua TPP PKK Rejang Lebong, Hartini Syamsul dan sejumlah pejabat kabupaten setempat.
Pengukuhan tiga agenda besar tersebut jug dihadiri unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Rejang Lebong serta dihadiri Kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo secara virtual.
Bupati Syamsul mengatakan, GenRe merupakan salah satu wadah positif membangun karakter bangsa. Remaja sebagai generasi millenial akan melahirkan generasi berkualitas. Maka perlu dibina agar dapat menghindari tiga hal negatif yang telah diikrarkan generasi muda.
Pembangunan karakter bangsa menjadi fokus bangsa kita kini dan ke depan. Pembangunan sumber daya manusia harus sejalan dengan pembangunan fisik, karena kunci keberhasilan pembangunan bangsa terletak pada sumber daya manusia yang berkualitas.
“Masa remaja merupakan masa transisi yang pasti dialami oleh setiap individu dari kanak-kanak menuju dewasa dan memungkinkan adanya ketidakjelasan antara arah pemikiran dan tingkah laku remaja,” ujarnya.
Ditegaskan, hal negatif yang perlu dihindari kaum muda, yaitu perilaku seks bebas, nikah usai anak dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (Napza). Agar remaja dapat menghindari perilaku tersebut, harus memiliki rencana dalam kehidupan, mulai dari rencaan untuk mengeyam pendidikan lebih tinggi, rencana pernikahan yang ideal.” kata bupati.
Terhadap Duta GenRe desa dan kelurahan, Bupati Syamsul meminta agar kelompok remaja tersebut, untuk ikut aktif mensosialisasikan tiga masalah yang menghadang masa depan remaja, ujarnya.
Memiliki Kekuatan
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam pesannya menyampaikan bahwa GenRe merupakan kelompok generasi muda yang memiliki kekuatan luar biasa berperan dalam pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM). Seperti perannya melalui kampanye pencegahan nikah dini dan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.
“Remaja harus mampu menghindari masalah, jika terjebak dalam permasalahan maka remaja akan berpotensi jadi error. Remaja error di tanah air mencapai 9,8 persen. Dengan kondisi tersebut berpeluang menjadi stres. Dan terhadap kondisi makin meningkatnya populasi lansia, Pemerintah harus mampu mengantisipasi dan menempatkan proses penuaan sebagai tantangan khusus karena terjadi pada situasi tingkat pendapatan yang relatif rendah,” ujarnya.(irs)