Buffer Area Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu Mampu Tekan Biaya Logistik Murah

oleh -92 Dilihat
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bersama anggota Forkompinda Bengkulu meresmikan Buffer Are Pulau Baai, Bengkulu dengan menekan tombol sirine bersama-sama.(Foto/Pemprov Bengkulu)
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bersama anggota Forkompinda Bengkulu meresmikan Buffer Are Pulau Baai, Bengkulu dengan menekan tombol sirine bersama-sama.(Foto/Pemprov Bengkulu)

Bengkulu-Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, keberadaan Buffer Area di Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu akan memberi dampak positif terhadap kemajuan ekonomi Bengkulu di masa mendatang.

Hal tersebut disampaikannya pada peresmian dan Go Live Pengoperasian Buffer Area Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, awal pekan ini. Acara peresmian Buffer Area Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu dihadiri Wakil Ketua DPRD Bengkulu, Suharto, Kapolda Bengkulu, Irjen Pol Armed Wijaya, Damrem 041 Gamas Bengkulu, Danlanal Bengkulu dan undangan dari instansi terkait lainnya.

Gubernur Rohidin menjelaskan, pertama, dengan adanya buffer area ini daya saing pelabuhan akan naik. Kedua, biaya distribusi turun atau paling tidak stabil. Mereka akan dapat kenyamanan. Ketiga, tentu kita ingin situasi Kamtibmas semakin kondusif di kawasan pelabuhan. Keempat, ada kontribusi terhadap pendapatan asli daerah.

Seperti diketahui, adanya buffer area ini merupakan tindak lanjut usulan Pemda Provinsi Bengkulu kepada General Manager PT Pelindo Regional II tahun 2023 lalu, perihal perbaikan kinerja pelabuhan Pulau Baai secara menyeluruh.

Penyediaaan buffer area dalam kawasan pelabuhan untuk difungsikan sebagai tempat parkir truk sementara. “Buffer area di wilayah pelabuhan memainkan peran penting dalam memastikan kelancaran, efisiensi, dan keamanan operasional pelabuhan,” ujarnya.

Dengan adanya buffer area dapat mengurangi waktu tunggu kapal di pelabuhan. Hal ini tentu akan menurunkan biaya logistik. Biaya yang lebih rendah tersebut tidak hanya menguntungkan pelaku usaha, tetapi juga dapat meningkatkan daya saing pelabuhan di pasar global.

Buffer area juga memungkinkan manejemen pelabuhan mengatur alur barang dengan lebih baik. Dengan adanya tempat penampungan sementara ini, kedatangan dan keberangkatan barang lebih teratur dan terencana, sehingga operasional menjadi lebih efisien.

Mengingat Pelabuhan Pulau Baai memiliki peran strategis sebagai pintu gerbang perdagagangan dan distribusi barang di wilayah pesisir barat Pulau Sumetera.

Implementasi buffer area yang baik di pelabuhan ini dapat memberikan manfaat signifikan bagi pelaku usaha, operator pelabuhan dan ekonomi secara keseluruhan. Diharapkan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, baik dalam bentuk peluang kerja baru maupun peningkatan ekonomi lokal.

“Saya juga mengajak seluruh pihak, baik dari pemerintahan maupun swasta, untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dalam memajukan sektor logistik dan transportasi di Bengkulu,” tutup Rohidin dalam sambutannya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Executive Director 2 Regional 2 Pelindo, Drajat Sulistiyo menjelaskan, regulasi buffer area ini diatur oleh Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Pulau Baai.

“Operatornya kita, namun untuk penerapan tarif masih menuggu dari KSOP. Saat ini sosialisasi dulu, proses uji coba sekitar satu bulan. Dalam pelaksanaannya kita siapkan officer untuk membantu,” demikian Drajat.(min)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.