Kapal Nelayan Hilang Kontak Ditemukan Basarnas Bengkulu di Perairan Lampung

oleh -207 Dilihat
ABK dan penumpang kapal nelayan Altaf yang hilang kontak di perairan Bengkulu-Enggano, ditemukan Basarnas di perairan Lampung dan menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum dievakuasi ke Bengkulu.(Foto/Ist)
ABK dan penumpang kapal nelayan Altaf yang hilang kontak di perairan Bengkulu-Enggano, ditemukan Basarnas di perairan Lampung dan menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum dievakuasi ke Bengkulu.(Foto/Ist)

Bengkulu- Kapal Motor (KM) nelayan yang sempat dilaporkan hilang kontak di perairan Bengkulu akhirnya berhasil ditemukan Basarnas dalam kondis mati mesin diperairan Lampung. ABK dan penumpang KM Altaf dalam keadaan selamat

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Provinsi Bengkulu, Musulikun Sodik, di Bengkulu, Rabu (28/5/2025) membenarkan hal tersebut.

Ia mengatakan, seluruh penumpang kapal berjumlah lima orang dalam keadaan selamat dan telah dievakuasi ke Bengkulu meski satu orang di antaranya sempat menjalani perawatan medis ringan.

“Alhamdulillah, seluruh nelayan telah ditemukan. Saat ini kapal mereka sedang ditarik oleh kapal nelayan menuju Bengkulu dan diperkirakan akan tiba sekitar pukul 23.00 WIB. Satu penumpang, Ibu Novi (35), sempat dirawat di Puskesmas Krui dan kini kondisinya sudah stabil,” ujar Musulikun.

Kapal tersebut mengalami kerusakan mesin (trouble engine) saat hendak berlayar dari Bengkulu menuju Pulau Enggano, Bengkulu Utara, tapi dalam perjalanan kapal tersebut mengalami kerusakan mesin.

Kejadian tersebut, dilaporlan ABK KM Altaf tersebut ke Basarnas Bengkulu. Mendapat informasi langsung bergerak dan melacak keberadaan kapal nelayan tersebut. Pada Selasa (27/5/2025) pagi, Basarnas mendapat informasi posisi KM Altaf berada di perairan Lampung.

“Begitu mendapat informasi, kami langsung menggerakkan armada. Kapal SPUB Kecurah Seroja 16 yang saat itu sedang melintas dari Jakarta menuju Padang menjadi kapal terdekat, hanya sekitar 10 mil laut dari lokasi, dan kami arahkan untuk melakukan penarikan,” jelasnya.

Namun, karena kondisi cuaca yang buruk dengan gelombang tinggi, evakuasi langsung tidak memungkinkan. Kapal KM Altaf akhirnya ditowing oleh KM Seroja menuju Bengkulu. Dalam perjalanan, kapal tersebut bertemu dengan kapal nelayan dari Bengkulu yang kemudian melanjutkan proses penarikan.

“Pada pukul 01.00 dini hari, kami berhasil intercept kapal tersebut di perairan Krui, sekitar 4 mil laut dari pantai. Semua penumpang dalam keadaan selamat dan langsung mendapat pemeriksaan medis,” tambah Musulikun.

Musulikun juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh unsur yang terlibat, termasuk KM Seroja 16, Kantor SAR Lampung, Pos SAR Tanggamus, Pos SAR Linau, Lanud Bengkulu, Polairud Polda Bengkulu, Polair Lampung, dan BPBD Krui.

Ia menekankan pentingnya peralatan komunikasi dan navigasi bagi kapal nelayan, serta menyarankan penggunaan perangkat IPAP (Individu Position Alerting and Positioning) agar posisi kapal atau individu dapat langsung terdeteksi saat terjadi situasi darurat di laut.

“Ini menjadi pembelajaran agar keselamatan pelayaran lebih terjamin. Kami tidak bisa bekerja sendirian, dan keberhasilan ini adalah hasil kerja sama yang solid dari semua pihak,” tutupnya.

 

Editor : Usmin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.