Balai Karantina Pertanian Bengkulu Gelar Pelatihan Deteksi  Tungau pada Jeruk

oleh -8 Dilihat
Sejumlah pegawai Balai Karantina Pertanian Bengkulu mengikuti pelatian deteksi tungau pada jeruk. Kegiantan ini dilakukan agar karyawan Balai Karantina Bengkulu dapat tanggap terjadap hama pertanian di wilayah ini.(Foto/Ist)
Sejumlah pegawai Balai Karantina Pertanian Bengkulu mengikuti pelatian deteksi tungau pada jeruk. Kegiantan ini dilakukan agar karyawan Balai Karantina Bengkulu dapat tanggap terjadap hama pertanian di wilayah ini.(Foto/Ist)

Bengkulu-Balai Karantina Pertanian Bengkulu menggelar In-House Training (IHT) bertajuk “Deteksi dan Identifikasi Tungau Phyllocoptruta oleivora pada Jeruk secara Morfologi” sebagai upaya memperkuat kemampuan petugas laboratorium dalam mengenali organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK).

Pelatihan ini dibuka Kepala Subbagian Umum, Hendy Saputra, dan berlangsung selama tiga hari dengan metode pembelajaran teori dan praktik langsung di laboratorium.

Hendy mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Karantina Bengkulu untuk memastikan setiap petugas memiliki kemampuan teknis yang memadai dalam melakukan deteksi dan identifikasi hama tanaman, khususnya pada komoditas strategis seperti jeruk.

“Kami ingin seluruh pejabat karantina, terutama personel laboratorium, mampu mengenali tungau Phyllocoptruta oleivora secara morfologis dengan tepat, sehingga tindakan karantina bisa dilakukan cepat dan akurat,” jelas Hendy.

Sementara itu nara sumber, Rumenda Br Ginting dari Balai Besar Uji Standar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BBUSKHIT) Jakarta, memaparkan teknik penyiapan sampel, pembuatan preparat, hingga proses identifikasi morfologi tungau.

Ia juga memberikan pendampingan langsung selama sesi praktik. Rumenda mengapresiasi semangat peserta dan inisiatif Karantina Bengkulu, untuk terus meningkatkan kompetensi teknis melalui kegiatan berkelanjutan.

“Saya berharap para peserta dapat memahami dan menerapkan teknik identifikasi dengan benar, karena keakuratan hasil laboratorium menjadi dasar penting dalam pengambilan keputusan tindakan karantina,” ujarnya.

Peserta pelatihan terdiri dari para pejabat fungsional Karantina Tumbuhan, baik analis maupun pemeriksa, yang sehari-hari bertugas di lapangan dan laboratorium. Melalui pelatihan ini, diharapkan mereka semakin siap dalam melakukan pengawasan dan perlindungan terhadap komoditas pertanian unggulan di Provinsi Bengkulu.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar Karantina Pertanian dalam memperkuat sistem deteksi dini terhadap OPTK, guna memastikan keamanan produk pertanian lokal sekaligus mendukung daya saing ekspor hasil bumi Bengkulu.

Editor : Usmin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.