Awal Oktober 2025, Harga Ayam Potong di Kota Bengkulu Kembali Naik

oleh -11 Dilihat
Harga daging ayam potong di Bengkulu sejak sepekan ini melambung dari semula Rp 35.000/kg menjadi Rp 40.000/kg.(Foto/Ist)
Harga daging ayam potong di Bengkulu sejak sepekan ini melambung dari semula Rp 35.000/kg menjadi Rp 40.000/kg.(Foto/Ist)

Bengkulu- Harga ayam potong di Kota Bengkulu, awal Oktober 2025 kembali bergerak naik dari semula Rp 35.000 menjadi Rp 40.000/kg. Kenaikan harga daging ayam ini sangat dikeluhkan pemilik warung makan dan ibu rumah tangga.

Sejumlah pedagang ayam potong di Kota Bengkulu, Rabu (1/10/2025) membenarkan harga ayam potong di daerah ini bergerak naik rata-rata Rp 5.000/kg dari sebelumnya Rp 35.000/kg.

“Mulai awal Oktober ini, harga daging ayam di Kota Bengkulu meningkatkan dari Rp 35.000 menjadi Rp 40.000/kg. Kenaikan memang terjadi ditingkat peternal dan toke, sehingga kami sebagai pedagang eceran terpaksa menyesuaikan harga,” kata Elda (35), pedagang ayam setempat.

Ia mengaku meningkatnya harga daging ayam potong di Kota Bengkulu, kata Elda akibat permitaan dari konsumen terus meningkat. Sementara pasokan ayam potong ke pasar dari peternak melalui toke tidak ada penambahan.

“Sesuai dengan hukum ekonomi jika permintaan tinggi dan pasokan normal, maka harga akan meningkat, seperti terjadi saat ini,” ujarnya Hasmi (32), pedagang ayam potong lainnya di Kota Bengkulu.

Dijelaskan, naiknya harga ayam potong sebagai dampak dari tinggi permintaan ayam dari sejumlah pihak pengelola program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bengkulu. Sebab, dapur umum MBG cukup banyak membutuhkan daging ayam untuk siswa di daerah ini.

“Jadi, kehadirian MBG cukup berdampak pada pedagang, khususnya ayam potong. Setiap dapur MBG banyak membutuhkan daging ayam potong untuk kebutuhan para pelajar yang sekolah sudah mendapat MBG,” tambahnya.

Sementara itu, Asdin (54), salah seorang pemilik rumah makan di Kota Bengkulu mengatakan, ia terpaksa harus menambah modal untuk membeli ayam potong sesuai kebutuhan karena harganya meningkat.

Ia mengaku, sejak harga ayam potong naik dari Rp 28.000 menjadi Rp 35.000/kg dan kini menjadi Rp 40.000/kg, keuntungan yang didapatnya berkurang paling sedikit Rp 100.000/hari untuk menutupi pembelian ayam potong.

Soalnya, dalam kondisi ekonomi masyarakat Bengkulu, lagi lesu sekarang ini, tidak mungkin menaikan harganya karena pelanggan akan lari. “Jadi, meski harga ayam potong kita tidak menaikan harga. Takut Mas menaikan harga ayam goreng atau gulai pelanggan akan lari,” ujarnya.

Yang penting, katanya biarlah untung tipis asal pelanggan banyak dan rumah makan selalu ramai setiap hari. “Biarlah untung tipis asalkan usaha jalan terus. Sekarang ini, syukur pekanggan masih ramai datang,” ujarnya.

 

Reporter : RGA
Editor : Usmin

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.