Bengkulu-Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, mengungkapkan alasan tidak bisa menangani bencana banjir yang rutin terjadi di daerah ini setiap datang musim hujan. Akibat dana APBD Pemkot Bengkulu terbatas.
Wakil Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi, di Bengkulu, Senin (4/7/2022) mengatakan, pihaknya tidak dapat menangani permasalahan banjir di daerah ini sendirian lantaran jumlah APBD kota kecil.
Meski demikian, Pemkot Bengkulu terus berupaya mengusulkan anggaran penanganan banjir ke pemerintah pusat agar mencegah terjadinya banjir di kawasan pemukiman penduduk setiap musim hujan.
“Mengingat butuh anggaran sangat besar untuk membangun bangunan mencegah banjir di Kota Bengkulu, maka kita usulkan masalah ini untuk dibangun secara bersama-sama,” kata Dedy Wahyudi, seperti dilansir RRI.CO.ID, Senin (4/7/2022).
Dedy menambahkan, salah satu solusi mengatasi banjir di Kota Bengkulu, adalah dengan membangun DAM Sungai Bengkulu. Sebab, selama ini sumber banjir adalah dari aliran sungai hulu.
“Kami sudah mengusulkan ke pemerintah pusat. Perlu masyarakat tahu dana pembangunan DAM ini triliunan rupiah, sedangkan APBD kita tidak mungkin menangani itu. Sekarang ini, kami hanya bisa memastikan masyarakat aman dan selamat,” ujar Dedy.
Banjir yang melanda Kota Bengkulu, kata Dedy, sudah menjadi bencana tahunan setiap musim hujan, dan disertai intensitas hujan tinggi, maka dipastikan banjir segera datang.
“Apalagi banjir Bengkulu merupakan dampak dari air Sungai Bengkulu, dimana hulunya ada di kabupaten tetangga dengan kondisi hutan mulai menggundul, sehingga jika curah lebat berlangsung lama maka sejumlah wilayah di Kota Bengkulu,terendam banjir, seperti yang terjadi pada pekan lalu,” ujarnya.
Terdampak Banjir
Seperti diketahui banjir bandang melanda Kota Bengkulu, pekan lalu menyebabkan sedikitnya 1.727 kepala keluarga (KK) terdampak banjir. Warga sebanyak ini tersebar di 5 kecamatan, yakni Kecamatan Muara Bangkahulu, Sungai Serut, Ratu Agung, Selebar dan Kecamatan Kampung Melayu.
Selain itu, warga Bengkulu Selatan terdampak banjir sebanyak 33 KK, Bengkulu Tengah 273 KK, dan Kabupaten Seluma sebanyak 2.517 KK. Mereka tersebar di sejumlah desa dan kecamatan di tiga kabupaten tersebut.
Data dari BPDB Provinsi Bengkulu, menyebutkan jumlah warga tersampak banjir, pekan lalu tercatat sebanyak 4.594 KK dengan jumlah kerugian ditaksir sekitar Rp 2,5 miliar. Asumsi kerugian dihitung kerusakan fasilitas pemerintah, bangunan rumah warga, dan tanaman pertanian milik warga yang gagal panen akibat terendam banjir.
Banjir bandang di Kabupaten Seluma selain merendam sebanyak 2.484 rumah warga juga 4 unit fasilitas umum. Rumah warga terendam banjir ini tersebar di sejumlah kecamatan dan kelurahan/desa di kabupaten pemekaran dari Bengkulu Selatan tersebut.(U-1)