Bengkulu- Ratusan kader Taman Pengasuh Anak (TPA) di Provinsi Bengkulu mendapat pembekalan tentang pengasuhan 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pengasuh anak pada priode emas.
Kepala BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari, di Bengkulu, Rabu (15/10/2025). Ia mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari strategi Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemendukbangga) bersama BKKBN untuk memperkuat peran masyarakat dan pengasuh anak usia dini dalam mencegah stunting sejak dini.
Dalam pelatihan tersebut, para kader TPA dibekali pengetahuan mengenai pentingnya asupan gizi seimbang, stimulasi tumbuh kembang, serta pola asuh berbasis kasih sayang dan keteladanan.
TPA berperan sebagai wadah pembelajaran dan advokasi bagi pengelola program, sehingga para kader dapat menerapkan konsep pengasuhan 1.000 HPK dengan pendekatan edukatif, inovatif, dan kolaboratif.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu menjelaskan, periode 1.000 HPK, dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun merupakan fase paling krusial dalam pembentukan kualitas sumber daya manusia.
“Kader TPA memiliki peran strategis karena mereka berinteraksi langsung dengan anak dan keluarga. Dengan memahami konsep pengasuhan 1.000 HPK, mereka bisa menjadi penggerak perubahan di lingkungannya,” ujar Zamhari.
Zamhari menjelaskan, program TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak) dan SIBIMA Kelas BKB EMAS bertujuan menyamakan pemahaman antara orang tua dan pengasuh tentang pentingnya stimulasi, kasih sayang, dan perlindungan bagi anak. Ia juga menekankan peran ayah dalam pengasuhan.
“Kita tidak boleh lupa, pengasuhan anak bukan hanya tugas seorang ibu. Ayah memiliki peran besar sebagai pendidik dan pengasuh yang penuh kasih. Melalui program Ayah Ikut SIBIMA, kita ingin menumbuhkan kesadaran bahwa ayah juga bagian penting dalam membentuk generasi emas,” demikian Zamhari.
Editor : Usmin







