Bengkulu – Aksi ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di provinsi Bengkulu di depan gedung DPRD Provinsi Bengkulu mendapatkan kawalan ketat dari apparat kepolisian.
Bahkan sempat diwarnai aksi lemparan botol minuman dan botol plastik. Dalam orasinya mahasiswa mendesak pemerintah membuat undang-undang penghapusan parlementary dan presiden threshold.
“Kami mendesak pemerintah segera merumuskan dan menetapkan UU tentang reformasi partai politik, serta menghapuskan batas ambang batas parlemen treshold dan presiden treshold. Karena ini salah satu bisa menciderai demokrasi,” kata Presiden Mahasiswa Universitas Bengkulu, Ridhoan Parlaungan Hutasuhut, dalam orasinya.
Selain menyampaikan dukungan mengawal putusan MK mahasiswa juga mengritik politik dinasti keluarga yang dijalankan Presiden Joko Widodo.
Dalam orasinya mahasiswa juga mendesak Joko Widodo mundur dari jabatan sebagai presiden karena dinilai menciderai demokrasi. “Kami juga mendesak Joko Widodo mundur dari jabatan sebagai presiden, karena telah menciderai demokrasi,” kata dia.
Selain itu, Mahasiswa Bengkulu juga mendesak anggota DPRD Provinsi menandatangani pernyataan sikap atas tuntutan mahasiswa tersebut. Jumat (23/8/2024).
Atas usulan mahasiswa tersebut anggota dewan akan menyampaikan pernyataan sikap tersebut ke lembaga yang lebih tinggi lagi.