APERSI Diminta Permudah Masyarakat Bengkulu Penghasilan Rendah Dapatkan Rumah Murah

oleh -102 Dilihat
Asisten II Pemprov Bengkulu, Raden Ahmad Deny bersama Ketua APERSI Bengkulu, Junaidi Abdilah diikuti undangan lainya menanbuh dol pada acara rapat kerja APERSI Bengkulu tahun 2024.(Foto/Pemprov Bengkulu)
Asisten II Pemprov Bengkulu, Raden Ahmad Deny bersama Ketua APERSI Bengkulu, Junaidi Abdilah diikuti undangan lainya menanbuh dol pada acara rapat kerja APERSI Bengkulu tahun 2024.(Foto/Pemprov Bengkulu)

Bengkulu-Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) Provinsi Bengkulu, diharapkan dapat memnberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatkan hunian terkait program rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di daerah ini.

Harapan tersebut disampaikan Asisten II Pemprov Bengkulu, Raden Ahmad Deny dalam rapat kerja APERSI Bengkulu, dan pemaparan program kerja Ketua APERSI Bengkulu, di Bengkulu, Selasa (9/7/2024).

“Kami berharap kepada pengurus APERSI, khususnya Bengkulu agar dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, supaya mereka ini terbantu dalam mendapatkan hunian lebih layak,” kata Denny.

Sejauh ini, kata mantan Sekda Rejang Lebong ini, pengembang rumah murah telah menerapkan langkah-langkah strategis dalam menunjang program. Namun, hal itu belum cukup untuk memenuhi kepuasan kepada masyarakat karena masih ada beberapa persoalan.

“Pengembangan rumah murah untuk masyarakat yang ekonomi menengah sejauh ini sudah menerpkan langkah strategis, akan tetapi masih ada persoalan seperti bangunan yang baru beberapa tahun dengan warna yang sudah memudar dan juga bahan bangunan yang tidak sesuai standar. Jadi ini harus di perhatikan betul, karena ini hunian untuk tempat tinggal,” tambah Denny.

Sementara itu, Ketua Umum Junaidi Abdillah munuturkan, untuk semua pemangku kepentingan aktif menjaga kerjasama mendukung program ini. Selain itu juga, sangat penting melakukan diskusi masalah pembangunan hunian MBR agar setiap pemangku kepentingan mengetahui masalah yang dihadapi untuk kemudian dicarikan solusinya.

“Sinergi antara Apersi, BPJS Ketenagakerjaan, juga pemda dan pemerintah pusat harus terus ditingkatkan karena kami memang memiliki visi dan tujuan yang sama. Untuk Bengkulu sendiri setidaknya ada 46 developer,” demikian Junaidi.(min)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.